icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Takdir Yang Tertunda

Bab 6 Bersekongkol

Jumlah Kata:1091    |    Dirilis Pada: 25/05/2022

itu mungkin sudah mendengar semua yang sedang kami bicarakan. Dattan merangkulku dengan senyum lebar. Sitampan yang ramah. Selalu ceria. Bahk

kit yang bilang kami serasi. Bahkan banyak karyawan yang selalu bilang aku terlalu beruntung dekat dengan dia. Sempat ada yang bilang kami pacaran diam-diam. Kar

ul pundakku kami mel

h rindu pengen makan mie bikinan kamu

anya tertawa terkekeh. Karena asyiknya kami bercanda, tidak menyada

ve .

mbuat kami mengh

aku bicarakan sama kamu!" ucapnya s

hnya. Kutinggalkan D

manager keuangan. Aku memperhatikan cctv itu. Al

i kemarin sudah dihap

likan lagi. Entah ini permainan siapa? Yang pasti penyusup itu orang dalam sendiri. Kamu liat ini!" tunjuknya pada dua orang yang nampak pada r

an ini?" tanya laki-laki membuat aku tertegun.

orang ini sudah lama menjadikan Saya targetnya. Entah motifnya apa!" ucapku

hu!" tambahku lagi. Fito mengangguk paham. Dia menepuk

rtanyaan yang menumpuk di otakku

ri tadi ada sepasang

Siapa yang jad

kan pandanganku ke empunya suara. Terlihat sosok itu bergeming

dikit keperluan. Maka dari i

enyum sinis lalu kembali pada kesibukkannya semula. Kembal

gan gugup aku berdiri. Menunggunya, menghampiriku. Hatiku berdesir, melihat sosok itu. Tampan dengan sejuta

daku kalau kamu terlambat datang?!" Pertanyaannya yang

u tiba-tiba tergagap. Lidahku jadi ke

mu dengan laki-laki yang tidak a

gan sangat tajam. Harga diriku sebagai wanita terusik. Aku tersinggung den

bergandengan tangan dengan manager keuangan. Apa kamu ini bisa dibilang perempuan setia, perempuan yang bisa

-kk .

ik menahan amarah yang begitu besar. Mataku tajam mengarah padanya. Waj

nanar. Merah padam warna wajahku saat ini. Ad

menguar di wajahku. Dengan gerakan kasar, kuraih tas di mej

ang dari ruangan itu. Sekilas masih sempat kulihat dia mengejar

n yang lain tak membuatku bergeming. Terus saja aku be

dia memandang rendah harga diriku? Atau karena dia sudah tahu siapa aku yang sesungguhnya? Tentang statusku dan kondisi aku? Bertubi tubi pe

**

an, hari ini dia tidak bisa mengontrol emosinya. Hatinya begitu panas melihat Move begitu mudahnya berinterksi dengan semua karyawan pria di perusahaannya. S

kk

suk

a sakit sekali. Sampe membiru begitu!" ucap perempuan cantik itu l

sendiri! sergah Ray m

muka Feronik

tidak mau membahas apa apa saat ini." teg

buskan nafas dalam dalam seraya melangkahkan kakiny

gin terasa.Tapi Ray belum beranjak dari kursi kebesarannya. Jam menunjukkan pukul 5 sore. Karyaw

mbolak-balikkan ponselnya. Ingin sekali ras

munikasi yang ada hanya memperkeruh keadaan. Biarlah unt

SAM

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka