icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Takdir Yang Tertunda

Bab 3 Tentang Rasa dan Hasrat

Jumlah Kata:1211    |    Dirilis Pada: 25/05/2022

irektur. Dengan tangan sedikit gemetar, aku m

. Sempat bingung harus kembali ke meja kerjaku apa menunggu laki-l

peluk-pelukan dengan Dattan di ruang pantry

u, ha

kejadian tadi sampai membuat dia semarah itu? aku memberanikan diri menatap matanya. Ada ke

laskan!" sekali lagi aku terke

sama D

pa sebutan formal! Ingat, dia adalah manager HRD!" Lagi-lagi aku menela

ak. Dia hanya bersimpati atas kejadian yang men

ma laki-laki?" Mataku membulat

**

k ... banget rasanya.Pikiranku terus berputar-putar t

perusahaan." gumamku dalam hati. Kepalaku berdenyut-denyut sakit.Belum ketemu solusi dan jalan keluarnya.

. Aku terlelap beberapa saat. Terhenyak kaget ket

mbut.Masih belum tersadar ju

itu. "Aku datang," jawabku tergesa

olah tidak percaya dengan penglihatanku.

masuk?" ucapnya membuyarkan semua keterdiamanku. Kembali a

minum apa?" tanyaku dengan perasaan tak karuan. Entah setan apa yang bisa membuat manusia arogant ini sampe

ak mengerti angin apa yang membawanya datang ketempat kostku. Aku memperhatikan sosok yang duduk di di

ku. Aku kaget sekaligus gugup ketika kusadari sos

a menetralisir keadaan. Tapi tiba-tiba dia

an sama dia ( orang yang begitu arogant), apalagi dia bosku sendiri, yang galaknya minta ampun. Tapi ada hal yang baru aku sadari, ternyata ak

tapku dalam. Aku membuang muka, menghindari tatapannya yang t

pundakku. Aku meringis menahan sakit. Terlihat jelas dia meradang. Ada amarah yan

Telapak tanganku mulai basah. Tapi laki-laki itu tetap tenang dengan sikapnya. Semakin

ertanya. Kuberanikan menatap matanya. Mata itu tajam tapi berwibawa. Sangat tenang ta

buat apa-apa. Semakin dalam aku rasakan lumatan bibirnya dan akhirnya aku mulai terbawa dengan suasana itu. Aku membalas lumatan bibir itu dengan mata terpejam. Su

ru. Aku lupa siapa diriku. Kunikmati cumbuan itu. Semakin dalam semakin menjadi, seolah-olah

bibir kananku, kurasakan pedih. Ada darah yang keluar karena gigitannya. Dia

a dengan sendu. Kulihat senyum di bibirnya. Wajah lembut

entuh bibirku. Sebenarnya ini ada apa? Ke

laki- laki ini. Kenapa seolah- olah dia sudah begitu sangat menge

dan membelaiku setiap jengkal kulitku. Aku semakin menikmati setiap sentuhannya. Sesekali bibir itu menyentuh bibirku.

u malam ini ..." ucapnya lembut di telingaku sambil menjilat

gar suara erang

terbuai. Semakin kutekan kepala

mata, kunikmati setiap sentuhannya. Dan

sesuatu yang dari tadi menggebu. Aku menj

u. Ucapan ini tidak asing lagi. Sering aku dengar kal

a menelusup disetiap helai rambutku. Membelainya

a. Dadanya yang bidang mampu memberikan p

aksi, laki- laki itu semakin mengeratkan pelukannya. Memberikan kecup

Dan anehnya begitu mudahnya aku jatuh ke pelukannya. Aku begitu sangat menikmati setiap

kukan ini?" suaranya memecah kesunyian. Kutengad

jawaban dariku. Kembali dia memberikan kecupan lembut di keningku. Di

sama sekali apa yang terjadi. Rasanya mengalir begitu saj

hadap Farhan tapi sebagai pahlawan yang m

SAM

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka