icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Takdir Yang Tertunda

Bab 4 Bercinta

Jumlah Kata:1817    |    Dirilis Pada: 25/05/2022

ari tadi menatapku.Aku membalas tatapany

dari mana, peristiwa semalam bisa terjadi. Tanpa komitmen apapun, aku dan dia melakukannya. Bahkan kami be

udekap badan kekarnya. Rasanya nyaman sekali. Aku tidak bis

iknya lembut di telingaku. Sem

emperlakukan aku. Seolah-olah dia sudah sangat mengenalku. Dan kami seakan-akan sudah lama men

angkan pelukannya dan meraih lembu

" tanyanya d

ar jantung itu masih saja ada dalam hatiku

ih tetap manggil pak? tanyanya serius mrmbuat

Ada yang berkecamuk di sana. Menunggu penuntasan. Seolah-olah Ray paham. Dia meraih tubuh kecilku. Meraupnya dalam tubuh kekarnya.

adi

**

ku. Aku terjerembab di dalam pelukannya. Jiwa kelelakiannya memanggil. Dilumatnya bibir tipisku dengan penuh perasaan. Begitu dalam

ucapku padanya. Laki-laki

mbil mencubit hidungku. Aku merengut memegangi hidungku

kasus suap yang terjadi kemarin. Akumenundukkan muka ketika semua orang mengamatiku. Rasanya posisiku sekarang seperti penjahat

yang tertera disini bisa saja ini direkayasa sama seseorang!" suaranya tenang dan b

a kekuatan. Kuberanik

nya ada penyusup yang masuk ke dalam perusa

menerima dana transferan sebesar 86 juta masuk ke dalam rekeningnya. Bahkan cctv hanya memperlihat

itu milik Dattan Sergio Sezha. "Apa mungkin ini ada hubungannya dengan masala

ertanyaannya manager Dattan!" tegas Ray. Dattan menghela nafas pendek mendengar

sahaan kita. Manager keuangan, tolong kontrol terus anak buahmu dan usahakan terus

tai jawaban persetujuan dari divisi

atu ditelingaku. Aku menoleh sesaat dan kulihat mata merah tajam itu seperti marah menatapku

beberapa menit yang lalu?" hatiku bertanya-tanya terus sampe kami meninggalkan ruang r

at, Ray bergelut dengan perasaannya sendiri. Entah, sebenarnya apa yang ia

a cantik tubuh sexy itu sudah

ove hari ini?" tanyanya

et yang ada di daerah selatan. Apa perlu Saya pangg

n pribadi Saya mulai hari ini!" Clarisa bengon

ya memberitahukan informasi

ja yang memberitahunya nanti." uc

ambil menunduk kemudian men

.Mencari sosok yang beberapa hari terakhir ini begitu dek

ar ge

nita itu. Dengan gaya khasnya yang elegant. Fer

ampai dalam rapatpun kamu dibela?" Aku membuang nafas kasar mend

Fero?" tanyaku dengan wajah serius. Menca

, karena yang keliatan baik di depan mata kamu, bisa saja menusuk kamu kapan pun dia mau! Orang yang di hadapan kamu keliatan begitu sangat peduli sama kamu mungkin saja

ka?" tanyaku menanggapi

aja. Apa selama ini kamu pernah membuat

mengerti. Belum sempat aku membuka mulut, wa

menghilangnya"

ke lapangan?" suara itu me

angan ke arah pria itu." Baru mau jal

betulan aku ada kerjaan di sana!"

potkan!"ucapku seraya menggendong tas r

nya sambil meraih ransel yang ada digendonganku. "Lagian ada yang

Aku menoleh ke asal suara. Kulihat Ray ada d

dengan Sa

gi, nanti pihak HRD yang akan mem-back-up tugas kam

di semua baik-baik saja?" Aku masih terteg

a, Ray?" suara Dattan

adi asisten pribadiku."

ibadi? Membayan

k?" Kalimatku

a, jadi tidak bekerja di lapangan lagi sebagai superviser! uca

e jadi asisten pribadi kamu tanpa

h Ray cepat. Ada nada kemarahan di ucapannya. Aku bergeming. Ada k

k tanganku. Aku terkejut, dengan setengah terseret aku meng

ngan direktur. Hawa dingin menyambutku. Gesture tangan pria itu mengisyaratkan agar aku

itu. Terlihat sibuk dengan kerjaannya. Bahkan tidak menoleh sekali pun. Ada yang menggajal di h

ipermainkan laki-laki? Sosok Farhan tiba-tiba melintas di benakku. 6 tahunku yang sia-sia. Menunggu tanpa kepastian. Harusnya

a ya?" aku terkejut dengan suara itu.Lamunanku buy

mbil menunduk. Ada ketakuta

nti kerjaannya terbengkelai!" nada suaranya ketus dan acuh.

ris melihat kenyataan dia yang sekarang. Seolah

ager HRD! Dattan sergio shesa!" tambahnya t

in aku ungkapkan padanya. Kenapa tiba-tiba dia beruba

salah?" nafasnya terdengar kasar. Aku semakin

berubah seperti ini?" akh

n masalah pribadi den

k membicarakan hal pribadi. Apalagi bersama bos. Tapi apakah kejadian semalam itu benar-benar hanya pelampiasan sesaat? Ha

amu mendapat gelar pelakor!" suara itu tegas. Terasa pedas di telingaku. Ada air yang menggenang dipelupuk mataku. Rasanya sudah nggak kuat ak

ang membuatku kalut. Tapi banyak yang sudah menimpaku akhir-akhir ini, yang membuatku tidak sa

aku tidak boleh terlalu dekat dengan Dattan. Tapi apa perlu, dia mengingatkan aku soal p

rang aku sudah kembali duduk di meja kerjaku. Satu ruang

si setiap gerak-gerikku. Dan bahkan laki-laki itu tah

SAM

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka