Takdir Yang Tertunda
ari tadi menatapku.Aku membalas tatapany
dari mana, peristiwa semalam bisa terjadi. Tanpa komitmen apapun, aku dan dia melakukannya. Bahkan kami be
udekap badan kekarnya. Rasanya nyaman sekali. Aku tidak bis
iknya lembut di telingaku. Sem
emperlakukan aku. Seolah-olah dia sudah sangat mengenalku. Dan kami seakan-akan sudah lama men
angkan pelukannya dan meraih lembu
" tanyanya d
ar jantung itu masih saja ada dalam hatiku
ih tetap manggil pak? tanyanya serius mrmbuat
Ada yang berkecamuk di sana. Menunggu penuntasan. Seolah-olah Ray paham. Dia meraih tubuh kecilku. Meraupnya dalam tubuh kekarnya.
adi
**
ku. Aku terjerembab di dalam pelukannya. Jiwa kelelakiannya memanggil. Dilumatnya bibir tipisku dengan penuh perasaan. Begitu dalam
ucapku padanya. Laki-laki
mbil mencubit hidungku. Aku merengut memegangi hidungku
kasus suap yang terjadi kemarin. Akumenundukkan muka ketika semua orang mengamatiku. Rasanya posisiku sekarang seperti penjahat
yang tertera disini bisa saja ini direkayasa sama seseorang!" suaranya tenang dan b
a kekuatan. Kuberanik
nya ada penyusup yang masuk ke dalam perusa
menerima dana transferan sebesar 86 juta masuk ke dalam rekeningnya. Bahkan cctv hanya memperlihat
itu milik Dattan Sergio Sezha. "Apa mungkin ini ada hubungannya dengan masala
ertanyaannya manager Dattan!" tegas Ray. Dattan menghela nafas pendek mendengar
sahaan kita. Manager keuangan, tolong kontrol terus anak buahmu dan usahakan terus
tai jawaban persetujuan dari divisi
atu ditelingaku. Aku menoleh sesaat dan kulihat mata merah tajam itu seperti marah menatapku
beberapa menit yang lalu?" hatiku bertanya-tanya terus sampe kami meninggalkan ruang r
at, Ray bergelut dengan perasaannya sendiri. Entah, sebenarnya apa yang ia
a cantik tubuh sexy itu sudah
ove hari ini?" tanyanya
et yang ada di daerah selatan. Apa perlu Saya pangg
n pribadi Saya mulai hari ini!" Clarisa bengon
ya memberitahukan informasi
ja yang memberitahunya nanti." uc
ambil menunduk kemudian men
.Mencari sosok yang beberapa hari terakhir ini begitu dek
ar ge
nita itu. Dengan gaya khasnya yang elegant. Fer
ampai dalam rapatpun kamu dibela?" Aku membuang nafas kasar mend
Fero?" tanyaku dengan wajah serius. Menca
, karena yang keliatan baik di depan mata kamu, bisa saja menusuk kamu kapan pun dia mau! Orang yang di hadapan kamu keliatan begitu sangat peduli sama kamu mungkin saja
ka?" tanyaku menanggapi
aja. Apa selama ini kamu pernah membuat
mengerti. Belum sempat aku membuka mulut, wa
menghilangnya"
ke lapangan?" suara itu me
angan ke arah pria itu." Baru mau jal
betulan aku ada kerjaan di sana!"
potkan!"ucapku seraya menggendong tas r
nya sambil meraih ransel yang ada digendonganku. "Lagian ada yang
Aku menoleh ke asal suara. Kulihat Ray ada d
dengan Sa
gi, nanti pihak HRD yang akan mem-back-up tugas kam
di semua baik-baik saja?" Aku masih terteg
a, Ray?" suara Dattan
adi asisten pribadiku."
ibadi? Membayan
k?" Kalimatku
a, jadi tidak bekerja di lapangan lagi sebagai superviser! uca
e jadi asisten pribadi kamu tanpa
h Ray cepat. Ada nada kemarahan di ucapannya. Aku bergeming. Ada k
k tanganku. Aku terkejut, dengan setengah terseret aku meng
ngan direktur. Hawa dingin menyambutku. Gesture tangan pria itu mengisyaratkan agar aku
itu. Terlihat sibuk dengan kerjaannya. Bahkan tidak menoleh sekali pun. Ada yang menggajal di h
ipermainkan laki-laki? Sosok Farhan tiba-tiba melintas di benakku. 6 tahunku yang sia-sia. Menunggu tanpa kepastian. Harusnya
a ya?" aku terkejut dengan suara itu.Lamunanku buy
mbil menunduk. Ada ketakuta
nti kerjaannya terbengkelai!" nada suaranya ketus dan acuh.
ris melihat kenyataan dia yang sekarang. Seolah
ager HRD! Dattan sergio shesa!" tambahnya t
in aku ungkapkan padanya. Kenapa tiba-tiba dia beruba
salah?" nafasnya terdengar kasar. Aku semakin
berubah seperti ini?" akh
n masalah pribadi den
k membicarakan hal pribadi. Apalagi bersama bos. Tapi apakah kejadian semalam itu benar-benar hanya pelampiasan sesaat? Ha
amu mendapat gelar pelakor!" suara itu tegas. Terasa pedas di telingaku. Ada air yang menggenang dipelupuk mataku. Rasanya sudah nggak kuat ak
ang membuatku kalut. Tapi banyak yang sudah menimpaku akhir-akhir ini, yang membuatku tidak sa
aku tidak boleh terlalu dekat dengan Dattan. Tapi apa perlu, dia mengingatkan aku soal p
rang aku sudah kembali duduk di meja kerjaku. Satu ruang
si setiap gerak-gerikku. Dan bahkan laki-laki itu tah
SAM