AFTER THAT NIGHT (CEO)
yang mengemis untuk ditangk
hlil
*
k sunyi. Para staf utama dan juga para klien penting suda
g tak juga memberinya kabar sejak dua hari terakhir. Entah di mana Angela berada sekarang
yang membalut tubuh atletisnya menghembuskan
a hari lagi. Namun Angela masih belum mengetahui hal itu
rkan mendongkak ke atas, menatapi langit-langit bernuansa gold d
h Angela dan Xavia yang muncul secara bergantian seperti sebuah video pende
s begini," pekiknya kesal sambil mengacak-acak
arus mencarinya," lanjut Darren lagi
ng kini mengisi hidupnya. Angela sudah lebih dulu me
itu pun mulai jatuh hati padanya. Ah, bukan Darren terlalu percaya a
ginan orang tuanya? Atau tetap memperjuangkan cintanya pada Angela yang tak mungkin me
ang teram
EO
ng melamun langsung terperanjak. Jeremy pun ikut terkejut karenanya. Tentu s
embuat Anda kaget," sesal Jeremy
ang sedang tidak fokus t
akhir ini CEO sering terlihat sedang melamun dan murung. Mungkin memikirkan pert
il meraih candy mint yang ada di laci mejanya, membuka kemasannya dan segera
masuki ruangan ini lima
g mengunyah candy mint. Alisnya hampir
arren kembali bertanya, kali ini s
pasnya untuk menjawab. Jeremy baru saj
akmu menemui
my segera menoleh. Sedangkan Darren hanya mencoba mengintip sumber s
yanyian hujan di musim semi itu adalah suaranya Xavia. Astaga, dia s
ak senang. Dan Xavia segera menghampirinya deng
m ramah. Xavia membalas senyumnya lalu beralih pada
" Jeremy segera membungkuk pada Darren k
eduanya. Wanita itu tersenyum memandangi Darren yang tampak sibuk dengan layar laptopnya. Entah a
dingin pada calon istrinya itu. Wajahnya dibiarkan tetap mengarah pa
mengecek beberapa laporan yang sebenarnya sud
condongkan wajah pada Darren di seberang meja, lan
kan lekuk payudaranya yang tampak besar dan padat. Seketika tubuhnya menjadi panas dingin tak jelasren datar sembari menunjuk ke arah sofa menggunakan dagunya. Ya, lebih baik gadis
berang meja Darren. Sebuah anggukkan dari Darren, dia pun segera berjalan anggun men
ng seraya mendaratkan bokong pada sofa empuk itu. Dia mengambil pos
hitam yang terbuka di bagian bahu hingga tulang selangkarnya itu membuat Xavia terl
. Pria itu menelan salivanya saat melihat yang tak seharusnya.
Hatinya ingin berkata, Tidak, tidak dan tidak. Namun,
gela yang sudah sering bercinta dengannya. Astaga! Bodoh!
erutama cara wanita itu memuaskan dirinya di atas ranjang. Dalam diam Darren mengulas senyum te