KhaRisma
mendapatkan tubuhnya basah karena air yang baru turun dari atas. Bukan karena air hujan,
dia mengumpat. "Hari ini benar-be
menatap langit-langit. Pem
an membuang air bekas cuc
menyembulkan kep
bawah sana. Lagi pula salah sendiri, kenapa
ersebut menyembulkan kepalanya kembali. "Nah, lu sendiri sed
gue lah," b
mau mali
gertak Kharis den
am sesaat. "Halah ... abaikan saja, tidak ad
e. Lu lihat nih, baju gue basah gara-
menutup pintunya. Kharis yang tidak terima akan hal itu
mengacungkan wajan teflon pada Kharis. "Pagi-pagi sudah
Bu. Ini juga g
ntara dua rumah susun. Ya, pagi itu Kharis su
" gerutu Kharis melangkah
seperti Bos, dan terkenal plaboy. Pemuda dengan perawakan ting
asa, pagi itu adalah hari yang cerah. Meskipun tidak secerah hari kemarin,
yang menghiasi wajahnya menganyuh sepatu rodanya dengan kecepatan rata-rata. Sesekali dia melihat jam digital yang m
rparas cantik, berlesung pipi, berambut hitam lur
menatap jalan di depannya. Risma sangat mahir mem
detak jantungnya tidak menentu. Dalam pikirannya ter
s mengayuh kakinya dengan cepat. Dia ingin
nta. Sepatu roda itu selalu menemani aktivitas Risma setiap hari. Gadis itu begitu li
sisi lain Risma benar-benar takut kalau dia sampai terlamb
n dan masih fokus dengan mata menatap lurus
jadilah sebuah tabrakan yang t
UU
ggunakan pelindung di tubuhnya. Risma memang tidak pernah melupakan helm serta
atas aspal juga dan sepertinya dia sedikit terluka. Sudah
arus tanggung jawab," pekik Kharis
awab apa?"
nih!"Kharis menunjuk
kan? Lu sendiri jalan pakai m
sampai jatuh. Masih saja mau nge
itu di trotoar, bukan di tengah jalan. Apa karena jalanan sepi jadi lu j
!" Kharis makin naik pitam. Kh
a?" teriak Risma samb
i, seseorang berteriak dan men
" teriak
noleh ke arah datan
u lu tidak percaya, itu ada CCTV," tunjuk pemuda tersebut.
an lampu warna merah yang berkedip-kedip.
udian tatapannya beralih
lagi, gue akan membuat perhitungan dengan lu," anc
a menjulurkan lidahnya, dan memutar badannya. Setelah itu dia
ata Kharis terus menatap Risma yang mengayuh sepatu rodanya hingga hilang
gung jawab, dan ditabrak oleh cewek sialan," imbuh
dia berjalan menyusuri trotoar dan tangannya m
dengan cewek itu lagi. Gue akan bantai habis si cewek sialan itu." Kharis me
rukuran lumayan yang ada di trotoar. Batu keci
AA
ah Kharis akan mend