Cinta Dalam Perjodohan
ulan b
rdaptasi banyak hal. Dengan lingkungan baru
pakai setiap hari. Dia hanya di perbolehkan memakai celana k
gama memaksa Sayyidah untuk terbiasa, tidak seper
is putih panjang berkerah, di lapisi jaket hitam
dok, lidah Abbas menyecap rasa dari kuah kuni
eluar dari pintu kamar dengan muka
ayo
. Ia berjalan ke dapur dan mengambil
yidah tak berhasil. Abbas hanya mengelus
ur di mangkok. Abbas segera b
kabarin aku." Berjal
enyediakan banyak kebutuhan rumah tangga. Toko itu milik Abuya, toko terbesar di daerah i
n rasanya mendaratkan sebuah kecupan di s
amuall
keluar dengan p
aikumus
*
n. Sepasang netra Sayyidah menatap putih flavon, bosan rasanya hanya tidur, makan, duduk depan laptop. Semua peker
munannya, terlihat nama Zahra yang terpampang di sana
ana keadaan lo? Elo
? Gue kangen," ucap Sayyidah se
uanya. Lo tega banget nutupin semu
et dengan ungkapan Zahr
gal di rumah Tante lo dan kuliah di san
an kasih tau siapapun! Gue ngga mau jadi gosi
temen deket lo, akhirnya Tante nyeritain semuanya ke gue. Lo ngilang
pan dari Zahra. "Maafin gue, Za!"
ue harap lo selalu
erima kasi
gga gosip terb
a air matanya dan mendengarka
uyutan, ngga nyangka dia ternyata buaya, unt
AH
di panggil nyokap. Enta
wab Sayyidah
ik
p. Segelap hati Sayyidah saat ini,
buh yang atletis, berkulit putih, hidung mancung. La
pahit kenyataan menikah dengan Abbas. Yang membuat Sayyidah semakin
engan air mata bercucuran, dada
renggut segalanya. Kebebasan, li
ntalnya belum siap di terpa segala
dara bebas. Mungkin belanja
gantung di dalam lemari. Dengan setelan pashmina ber
tus meter ia sudah b
telah itu ia sudah bisa memilih beberapa barang. Jam tanga
nikahnya sama
rnah liat," ucap
sebelas-dua belas sama ana, hehehe." Memegang
anita itu punya pergaulan bebas di luar sana dan Ka
lah! Jangan
kaya dia ngga pant
meja kasir. Saat terlihat wajah kedua wanita yang sedang me
idak suka dengannya, dari tatapan
a segera bergegas meninggalkan toko tanpa membawa ba
*
yyidah berdiri melamun, menatap pemandangan luar lew
dalam asrama. Perlahan cinta itu tumbuh, ia anugerah yang Alla
gan Abbas terulur berharap d
. Menyadari situasi, Abbas memutar tubuh Sayyidah da
sentuh aku!" Sa
da apa? Ayo cer
yyidah dengan wajah di tekuk, te
ling melengkapi dalam suka maupun duka. Saling
aha." Tert
? Yang ada aku ter
udah mentakdirkan kita bersama d
Kumohon keluar, Bas!" Jari