Cinta Dalam Perjodohan
aknya ke sebuah daerah yang cukup terpencil di Pa
yang mereka hirup. Sangat jauh berbeda dengan sua
g memanjakkan mata. Tak jauh dari tempat asrama yang Abbas tinggali, terlihat
Abbas menjadi orang baik dan berakhlak." Marwah begitu iri dengan Sofa, karena ia tak bisa seperti Sofa dal
apa yang bisa menjamin bisa selamat,
empat dibujuk untuk tinggal di Jakarta. Tidak mudah
ng dia, ya!" pinta Marwah kepada Abbas sebelum be
ga Sayyidah, mohon do'akan kami selalu, Mah."
yyi
elajar menjadi wanita yang lebih taa
mbur memeluk tubuh Marwah. "Mamaaaaaa! Hiks
ari Mama, kenapa Mama
tubuh Sayyidah yang terkungkung di dadanya. Ia menangkupkan ked
an meninggalka
t jenguk anak mama yang cantik ini." Ta
hehehe." Marwah segera menghapus air matanya da
ekat. Ia sekuat tenaga menahan air matanya. Ia tak ingin terlihat
*
a jam k
asur miliknya di Jakarta. Ia menelan pahit kenyataan harus satu kamar dengan Abbas. Lagi pula kamar sebelah yang ia h
amar mandi. Tidak ada halaman yang luas di luar, semua deretannya sa
makan apa? Ayo kita keluar! Biar kamu tau makanan khas Jawa Timur." Sebenarnya tujuan Abbas in
aaaay ...," potong Sayyidah t
pakai kata depannya." jawaban Abb
dari kasur, lalu menuju ke kamar
rsiap-siap. Ia segera meraih sebuah kunci moto
ka melewati gerbang besi s
asyaAllah kapan balik? Pe
cingur, ana kangen
karta udah kangen aja, ngg
pakkan derete
gajar kelas awal,
kasih banyak
. Cuman ana baru nyampe pagi
kenal ini istr
engok kebelakang dan memberi isyarat kep
Sayyidah dengan s
tapi bola matanya membulat sepert
lan dulu, mau k
era melajukan kendaraan
Pikiran Sayyidah mencoba menerka ucapan
antum itu artinya kamu," terang Abbas m
gga na
an? Dan penasaran sama
m, batinnya membenark
a ada yang jual." Stang motornya ia belokkan ke sisi kir
ena warung tersebut hanya menyediakan meja panjang yang be
n fasilitas mewah seperti kehidupanmu sebelumn
k semua fasilitas y
a ingat ketika Abbas bersikeras m
sederhana," ujar Abbas, "lagi pula sekarang aku sudah berumah tangga, aku ingin berjuang dan bertanggung jawa
melihat Sayyidah, ia ingin menceritakan semua kehidupannya, tak ada yang
ia ingin bebas bergaul kepada teman manapun, tanpa memperdulikan stat
lakang punggung Sayyidah, ingin memeluknya. Namun ia urung melanjutkan aksinya. Ingatanny
lempar keluar, menghindari netra Abbas. Mu
pelayan mengantarkan dua piri
pesan
sih," sahut Abb