icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Dalam Perjodohan

Bab 5 Permintaan Mamah

Jumlah Kata:1051    |    Dirilis Pada: 14/05/2022

lingkan pandangannya setiap berpapasan denganku. Bersama di bawah satu at

menghadapinya. Lagi pula tidak gampang baginya menerima segalanya dengan

tanpa Abbas di sisinya. Abbas memilih tidur di perpustakaan kecil

eluar dari kamar mandi dengan gamis polos

alut pashmina plisket di kepala. Tidak ada riasan.

s nakas memecah keheningan telinga. Denga

lo,

Sayang, gimana k

Gimana kea

sehat, gimana

ia baik

rabaya. Mamah ada kunjungan buat memantau toko roti baru mamah di sana.

ap Sayyidah dengan wajah ceria, ya

sholat subuh dulu, nanti t

rus berfikir gimana caranya membuka pembicaraan deng

di ruang sebelah. Dia duduk bersila di atas sajadah. Di antara rak-rak buku. Matan

ak dan berlari ke arah Abbas. Dengan

a a

ul dia!" Tangannya menu

ti kamu!" Senyum Abbas merekah, melihat tingkah lucu istrinya. Apa

akut," kilah Sayyidah

Sayyidah menutup pelan matanya. Tapi hanya sebuah ta

ini aja. Kayanya di masji

up. Melepas pelukannya dan berusaha m

a," ujar Sayyidah de

penting kamu ngga muru

ggung, menggaruk kepal

baya ada kunjungan bisnis, na

i kita belanja buat keper

ng aku

hagia yang terukir

dhu dulu!" p

r wudhu, kemudian men

anjak menuju aneka mart. Walaupun jaraknya luma

uk di jok belakang. Sesekali hati Abbas terasa hangat k

*

at wanita parubahaya berusia sekitar lima puluh tahunan menuruni mobil dengan

tangan kanannya membawa beberapa paper bag berisi oleh-

ak Sayyidah berham

rwah membiarkan Sa

ak dengan air mata yang

i kesayangan

amah." Sayyidah semakin

ua wanita yang begitu

antuin." Meraih ba

amuall

ubuh Putrinya sudah terlepas dari pelukannya,

ng, "mari masuk Mah, jangan sungkan! Maaf kal

. Apa Sayyidah sudah jadi wanita yang

ar merapihkan tempat

l dari pagi yang sibuk memberesk

elajar, Mah," ucap

Sayang, mama ba

beberapa olahan masakan seperti rawon, sa

an kenapa repo

tuk Mamah," j

s, menarik sebuah kursi di depan

gia, apalagi Abbas sang

get masakannya

. Tapi di bantu sama chef Abbas juga, si

!" Dua jempol Marwah

g dan sendok mengiri

rsi tamu. Sayyidah berada diantara Marwah dan Abbas. Berb

bali ke Jakarta, karena besok siang

ku dalam diam, entah apa ya

cucu. Akbar dan Hana pasti sudah tumbuh besar. Mama pengen punya cucu

ulai beradu, mulut keduanya me

izin ke toi

aksi tatap-menatapn

sila

ghilang di balik pintu kamar mandi. Kin

enggam kedua tangan putrinya yang se

a terpejam, sedetik berlalu bulir ai

lehah. Sayyidah belum siap melakukannya dengan Abbas

dikit ter

na denga

a selalu bersikap baik kepada

gak papa, semuanya

t ia menghapus air matanya saat suara pintu kamar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka