My Enemy Is My Husband
epat di depan wajahnya. Posisinya kini masih merayap di lanta
a itu kembali terdengar. Namu
hu
ing itu. Namun, senyumannya hanya bertahan dalam hitungan detik. Sebelum eksp
seru pria
na justru semakin menumpahkan tangisnya
rakhir pertahanannya. Dia bukan peminum yang andal seperti Vinka. M
ke lantai. Gerakan kakinya yang liar, tidak sengaja m
elangkah pergi tanpa berkata apapun. Ia tetap membiarkan Joana bergul
suara entakan kaki dan tangisan Joana. Namun,
jalan walaupun kondisi pencahayaan ruangan yang minim. Tidak sepe
an meja bundar tinggi berisi beberapa botol minuman be
orang-orang berkantong tebal dan kebanyakan dise
ng diinginkan wanita itu sekarang hanyalah menangis sepuasnya sambil melaya
n terus mena
tidak mendengar pert
acau tidak jelas. Bagaimana bisa seorang wanita berkelas dan anggun sepert
kau menggila di situ. L
enangkap suara pria asing
garah pada siluet pria bertubuh tegap, yang hanya menge
indah itu. Abdomen yang terbentuk dari latihan
an minim, tetapi karena pria itu duduk di samping jendela kaca, di mana cahaya lam
bisa mendapatkan penggantinya. Dia pun bisa melakukan i
ia dengan wajahnya. Maka malam ini, dia akan membuktikan pada
kit dari lantai. Saat berhasil berdiri. Saat itu pul
ki begitu, ia tetap melangkah
ak
pai botol ini pecah. Ku
menabrak meja berisi boto
bisa membeku di tempat setelah menden
mpat di depan pria asing itu, sembari tangannya
meneguk isi cairan
u
as sloki di atas meja dengan kekuatan p
oana menjulurkan sloki ke depan p
etampan Dewa Yunani itu m
ngat payah. Namun, gadis itu sam
ing itu menahan pergelangan tangan Jo
. Hingga keduanya bertatap
u mati." Joana meracau sembari menunjuk b
mencondongkan wajahnya lebih dekat. Hanya untuk m
yang terbentuk sempurna. Hidung mancungmu juga bagus se
tidak hanya memuji biasa. Namun, jemarinya
.. tampan sekali?
embut itu, menangkap pergelangan tangan
kepala menggunakan telapak tangan kirinya. Sejak tadi kepalanya juga terasa berat. Meski kesadaran
n yang berlalu-lalang di luar sana. Sedetik kemudian kepalanya rubuh ke atas meja. Ekspre
Ke-napa? Kenapa aku harus sedih karenanya, sedangkan dia baru saja bersenang-senang dengan wanita
ekesalan yang men
." Lanjut Joana. Kini suara
t, dan hidupmu tidak akan hancur, hanya karena di
esak di dada Joana seola
h. Bukankah tadi aku ingin membuktikan kalau tidak hany
terangkat cepat, lalu menan
u. Joana dengan gilanya berucap