My Enemy Is My Husband
. Tahun ini ketika usia Arthur memasuki 36 tahun. Dia memutusk
e rumah. Alih-alih memilih hotel dengan tipe suite room. Ia
sebagai tempat peristirahatan. Kejadian
tersenyum kecil. Baginya, dia tidak mengalami kerugi
di mobil. Seketika merinding,
odel atap kaca yang memanjang dari depan ke belakang, ditambah kayu dan kulit menghiasi hampir seti
rtingkat empat, yang menjulang itu t
anik hazel-nya menangkap bayang salah satu maid, yan
i akan melaporkan kedatangann
Suara menggelegar yang memanggil namanya da
r, sa
ajar itu," lirih Arthu
ng, sayang? Kenapa munc
ata, ketika kedua telapak tangan
udah berapa kali mengingatkan soal ini. Namun, sep
ng benar. Sekarang masuk dulu.
tatapan mata peringatan agar tidak berani mengatak
ng ibu kemudian m
" tanya Arthur begitu kedu
Kamu tunggu di sini. Ibu akan
nahan pergelanga
siap-siap menyusul ayah k
di usia senjanya itu, memandang Ar
itu. Kamu baru sampai beberapa detik, dan langsung mau pergi lagi?! Kamu t
kata, "Bu, aku tidak bermaksud begitu. Lagi pula
perti ini, Arthur! Seharusnya kau menciumi Ibu dari tadi. Ini justru kau ingi
rus membujuk dengan apa. Masalahnya, dia harus ke
ni. Ayahnya menjadi satu-satunya yang tahu akan kepulangannya
. Perusahaan yang dipegang ayahnya sekarang, bukanlah perusahaan ke
i luar negeri. Ia pun meminta ayahnya untuk menghend
posisinya. Sementara bisnis di luar yang dia
i, B
mengizinkanmu." Sang ibu berucap tegas, lalu kemudian menep
ambil memandang kepergi
sejak kemarin, dan memutuskan untuk bermalam di kelab. Salah satu tempat yang dibenci oleh ibunya
hnya kalau dia tidak jadi datang hari ini, karena ditahan oleh sa
uangan itu. Arthur memutuskan untuk naik ke
kamar. Sejenak Arthur terdi
r itu. Seorang wanita cantik pemilik senyum t
dari rumah, bahkan sampai meninggalkan
las saat telapak tangannya menco
terbuka. Refleks Arthur menu
ncoba membuka mata, dan menemukan keadaan kamar yang se
esak sekali rasanya ketika bayangan kenanga
ur dalam-dalam, langsung bangkit
Tidak ingin tenggelam lebih lama d
thur perlahan membaik. Ia pun memutuskan untuk mem
Pikiran Arthur kembali melayang pada
wanita itu. Ia hanya ingin memastikan satu hal, yan
ukah tebakannya yang benar. Arthur p
n, mau bagaimana lagi? Jika memang wanita itu benar adalah orang yang sama dengan foto yang dikirimkan Levin padanya
etapi mereka tetap harus mencari wanita yang baik.
njung di kelab tidak pantas un
emanggil Anda k
noleh ke arah pi
an
si lilin aromaterapi hingg
anmu masuk, sialan?!"