Tentara Langit Penjaga Hati
ngajar. Berbagai macam permainan untuk melatih motorik anak juga terpasang di halamannya. Wardana mengandenga tangan kecil Ken memasuki gerbang bangunan terseb
ng papanya. Ken memberikan salam pada dua gurunya lalu meletakkan tas serta kotak bekalnya di tempat yang sudah disediaka. Wardan
untuk membahas tentang Ken, bisakah?" tanya Wardana
inggris di kelas langit," jawab Miss Irawati dengan lembut. Guru Ken yang satu ini memang sejak dari pert
atas waktunya," jawab Wardana dengan senyu
ama bersama Ustad Fahmi. Slahkan ke kantor," Bu Anggun memp
h ruangan yang berfungsi untuk menerima tamu. Berhadapan langsung dengan meja kepala sekolah. Wardana menunggu Bu Anggun sambil memperhatikan
engganggu waktu Bu Anggun,"
ngin Bapak tenyakan tentang Ken?" jawab Bu Anggun dengan lembu
. Apalagi dua hari terakhir Ken sama sekali tidak mau bera
ra sebagai wali kelas Ken sudah menanyakan pada Ken dan melakukan observasi pada aktifitas Ken selama di sekolah, dan ka
na penasaran karena Bu An
Jelas Bu Anggun yang ditatap seketika merona pipinya. Wardana melihat perubahan itu l
em.
olah kami. Ken mendapat perundungan dari beberapa murid dari kelas di atas Ken. Rupanya hal itu yang membuat Ken jadi rendah diri dan tidak mau bersekol
ndungan terhadap Ken? Dan bagaimana reaksi orang tuanya mengetahui anaknya sud
ke sekolah. Maka kami akan menjembatani mediasi antara Bapak dengan orang tua anak tersebut untuk memin
ti anak kandungnya. Murwani tampak terkejut melihat Wardana sudah menunggu di kantor. Tadi Bu Anggun mengabarkan kalau orang tua murid yang mendapat perundungan
ama Murwani. Dengan lantang dan tegas perempuan yang ternyata ibu Prapto tersebut membela Edo cucu kesayangannya. Tanpa tahu kejadian yang sebenarnya, nenek tersebut justru menyal
akanya anaknya juga ikut bengal!" bentak Bu Nenden-nenek Edo-pada Wardana
i berhidung mancung itu belum juga reda. Miss Ira yang melihat gelagat tidak baik segera menengahi dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi antara Ken dengan Edo. Pada awal penjelasan Bu Nenden tidak percaya b
a tidak mau Ken kembali terluka. Biar cukup hanya dirinya yang menerima hal penoreh hati ini. Kali ini tidak hanya Wardana yang terluka tetapi Murwani juga merasa ha
Murwani sudah tidak terbendung lagi. Perempuan yang sebelum menikah berprofesi sebagai model yang cukup diperhitungkan sepak terjangnya di atas catwalk itu,
ya bisa memandang dari kejauhan tanpa bisa memeluk raga kecil yang dulu selalu diabaikannya. Akhirnya hanya penyesalan yang membuat dirinya bagai di neraka dunia. Terleb
bengong kayak sapi ompong aja. Buruan, kesiangan kita nanti!" suara Bu Nenden lumay