JANGAN NGAKU CANTIK
ater. Yang berada di kota Subang. Dia mengendarai mobilnya pelan-pelan dengan kecepatan 60/km. Ketika sudah setengah jalan hujan
k terasa menetes membasahi kedua pipinya karena terlalu menghayati dan meresapi lagunya. Kemudian teringat saat berpisah dengan a
dan berkeluh kesah, tentang na
begini. Kalau gak ada kedua anakku, gak tahu lagi apa yang sudah terjadi sama aku. Mungkin saja aku sudah bunuh diri, gak sanggup menghadapi semua cobaan dan prahara yang menimpaku, pengen mati saja rasanya! kenapa, kenapa, dan kenapa? Ah entahlah. Tapi aku bersyukur, kedua malaikat k
afasnya berat
a di kedua pipinya dan cairan bening
lirik ke arahnya dengan matanya
oke, mih?
mas dari sampingnya, seketika dia menoleh lalu menge
, what u want?"
awaban lagi. Dia melirik lagi ke arah putrinya.
dia denger tadi aku nangis? Padahalkan aku nangisnya gak bersuara, hm
." dia berdecak, ge
jelang m
isa dibilang santai, karena hujan yang cukup lebat, akhirnya sampai
a untuk keperluan selama di villa. Flower dan kedua putrinya sedang menunggu air panas
a dulu ya, sayan
t putri pertamanya, semb
too mih," sambu
uasa melarang kedua putrinya kali ini. Mereka berdu
memakai baju berenang yang tadi sempet beli dadakan sekalian beli oleh-oleh khas Ban
rian ajak anak-anak muter-muter Bandung tadi
." serunya deng
ia langsung menda
a apa,
ih. Sudah bereskan rapihin baran
dulu." tersenyum lebar melihat ke arah
hanya b
e kolam air panas, berendam sekalian menjaga kedua
onton tv, tidak bisa duduk santai di luar masih hujan lebat. Diambilnya sebatang rokok sampoerna
menanyakan chat istrinya yang mengancam. Discreen
f baru sempat bales." dia sisip
mpai ribuan kali, di hina, caci maki, dia tidak perduli. Dia sudah kebal dengan itu semua meski kadang menyakitkan dan sangat menusuk hati. Tapi semua itu tidak sebanding dengan kenyataan getir saat dia harus berpisah dengan pria yang tak lain sang ayah dari kedua
bertiga bergadang sampai pagi menonton tv, main hp sembari ngemil. Tidak dengannya yang l
padahal sudah jam delapan. Bi Minah sedang menyiapkan sarapan seperti pesan majikannya sebelum ti
memeluknya, kedua putrinya
e up for b
balik kedua putrinya, masi
what time now?" tanya
" sahut mere
mi abis sampai dia membuka matanya. Terus menciumi balik kedua putrinya, me
hanya untuk menikmati suasana perkampungan yang asri, udaranya masih segar dan bersih, jauh dari kata polusi. Flower sudah pasti sembari merokok, ngopi, dan mengecek ponselnya. Banyak pesan y
a bla ... Malas aku ladeninnya toh bukan salah aku. Suami mereka sendiri yang datang aku cuma tahunya kerja cari duit. Mereka boking di room aku temenin minum, nyanyi, joget, kalau ada yang ngajak ngamar
fasnya berat