Terpaksa Menikahi Sang Pewaris
aa
a tinggal dengan gratis ya!" teriak Ibu
seorang mahasiswi di salah satu universitas swasata di Bandung dari rumah
mengirim sepeser uangpun untuk keperluan purtinya. Tentu Rika tak ber
t juga melemparkan tas ransel beri
Rika yang tersungkur kemudian segera bangkit dan terpaska angkat k
langkahkan kakinya tanpa tujuan, sampai dia tiba
udian memutuskan untuk berteduh unt
lum terisi sebiji nasipun, tapi dia tak punya uang untuk membeli sekedar sepot
tak ada sehelai benangpun di tubuh
nya dia sudah tak tau lagi bagaimana bisa melalu
ungan harus pulang kemana, tiba-tiba seo
berwarna biru dan celana panjang berbahan ka
an sedang membeli segelas teh di minimarket itu dia adalah anak
k dia nikahi secepatnya, tentu penampilan Rika yang
" bisik Ramon sambi
angan pertama bukannya ketakutan melihat pemuda ini menghampi
dah diperdaya. Ramon kemudian menyodorkan teh hangat y
ita bisa bertemu di sini!" rayu Ramon membuat Ri
menikah maka nama Ramon akan segera dihapus dari daftar peneri
kau basah kuyup?" tanya Ramon
sir dari kamar kostnya malam ini kare
takdirkan untuk bertemu malam ini! Ayo!" ajak Ramon
amon itu, mereka kemudian bergegas menuju mob
a kedalam bagasi mobil sedan mewahny
uju rumah mewah Ramon yang terlet
dan luas, semakin membuat Rika kagum. Hayalanny
umah ini!" bisik Ramon saat Rika mula
iapa nam
ik
aku sangat bahagia akhirn
u mendengar semua
eka harus segera menikah untuk
kah!" ujar
us segera di ikat dalam janji suci,
pertama benar-benar terwujud, sungguh gadis itu tak sedikitpun memi
n memanggil Sop
opiah sambil bergega
a. Jangan lupa siapkan air hangat u
" Sopiah kemudian mengajak Rika berja
kaki Sopiah hingga ke sebuah kam
kostnya dengan kasur dan lampu gantun
air hangat di dalam bathtub
hkan Rika berendam dan tak lupa dia menggantungkan
a langsung melepas semua bajunya dan me
malam ini berganti dengan khayalan akan pernikahannya yang indah deng
segar, Rika teringat untuk menyampaikan kabar rencana per
uk di samping kasur, melalui pesan Wa Rika ke
ngajakku menikah' tutur Ri
san akhirnya pesan
keluarganya. Kami takut ini jebakan!' jawa
r Rika yang sadar akan apa yang d
gi pakaian basahnya dan mengambil
nuju pintu rumah untuk p
sanya pergi dengan muda
seru Ramon sambil
ni pasti ada
cayalah!" ujar Ramon sembari berlu
teriak Rika sambil membuka
!" Ramon terus men