icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

I'm Not a Gangster

Bab 3 Biar Saya Yang Pergi

Jumlah Kata:1075    |    Dirilis Pada: 09/04/2022

k yang ke-tiga kalinya Bu Sri Mariani, guru Bimbingan Konse

esekian kalinya. "Kalau saya sudah dapat uang, saya p

tengah abad, guru yang terkenal dengan ke'killer'annya di sekolah ini,

. "Minta orang tua kamu urus surat keterangan ti

sengaja tergelincir, mengadukan ketidakberdayaan diri dan keluarga. Namun, di

mengurusnya, biar ibu yang da

. "Bapak saya pasti bisa urus sendiri," tamb

ngan ilmu jiwa yang mumpuni. Bu Sri Mariani, hanya dengan men

Iya, Bu, nanti saya sampaikan sama bapak. Terus,

biarkan ikut proses belajar mengajar dengan kondisi compang-camping seperti ini, bagaimana nanti kala

roses belajar mengajar di pagi hari ini. Pun, dengan kepala terkulai lesu, Ka

*

ari masalah yang tengah mengadang, ianya justru mencipt

menjinakkan gelegar Pak Rajimin yang bersikukuh tidak meng

lik Pak Rajimin. "Seharusnya kamu mikir, kenapa dia nekat mencuri? Kenapakah kamu tidak pernah mikir apa masalahnya? Itu semua karena ki

ak sebagaimana biasanya, ini adalah yang pertama kalinya Kamal me

aligus resah, Kamal juga mulai bertanya-tanya, apakah Bu

aib yang dia diciptakan untuk kita? O, baguslah kalau kalian sudah sekon

us." Bu Senia membalas dengan tidak kalah sengitnya. "Kalau kamu

g. Pak Rajimin terdiam, Bu Senia membuang

ka yang menjadi penyebab gempa bermagnitudo mega d

. Lalu, tampak beliau membalikkan badan. Ketika Pak Rajimin berancang-ancang untuk beredar, sigap Kamal mengadang, merebut lalu

habisan agar ayah angkatnya ini mengurungkan niat. Akan tetapi,

l

u

aris ter

n bapak kalian. Kalau kalian menganggap saya sebagai Bapak, sehar

kembali merebut kaki beliau. "Tidak, Pak, tidak! Saya berjan

" hardik P

k p

Rajimin jauh lebih kuat dari seb

emua, biar kamu puas! Hiks hiks hiks,"

ang. "Cukup ... cukup! Saya mohon, cukup! Tolong jangan berteng

Kamal sudah berl

Jangan perg

Kamal tidak punya pilihan lain selain mengabaikan dan semakin mempercepat langkah. Kamal tidak sang

ih jauh, Kamal rela menjadi bagian yang diamputasi. Tidak apa terbuang, a

ergi da

gan kondisi ketidakberdayaan. Hendak pergi ke mana, sedan

ingga detik ini masih belum tergantikan sebagai satu-sa

ampa, telah menuntun langkah tanpa arah Kamal, merangsek jauh

berukuran besar yang menjentik p

knya," gumam Ka

yang ukurannya sangat tidak biasa. Rumbai-rumbainya l

beringin. Saat Kamal mencermatinya, ianya sudah sangat mirip dengan ciri-ciri yang diceritakan oleh banyak orang. Satu ya

akan mencobanya

saling tumpu di depan dada, Kamal berbisik : "Wahai penghuni pohon

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka