icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Suamiku Punya Wanita Idaman Lain

Bab 7 POV Roy (1) - Selena Cintaku

Jumlah Kata:2024    |    Dirilis Pada: 08/04/2022

i sudah menunggu lama di salon. Aku memaksa mengantarnya sepulang kantor tadi dan berjanji menjemputnya lagi

lapak tangan satpam yang sudah membantu mengeluarkan mobil. In

n juga sudah mulai padat. Otakku memperkirakan lam

lagi!" Tanganku sp

lebih lama seperti yang sudah-sudah. Ku ambil ponsel dan mene

ya! Kamu masih

taksi, nih! On th

a di seberang sana

ungguin aku?" Tone suaraku pun ikut merendah.

ra dengan Selena dan Ch

keberadaan Selena dan Cheryl. Bicara te

ana? Kita jumpa di apartem

ku ... mendingan ka

l

dah bisa ku tebak. Tak masuk di akal ku. Jelas-jelas aku menyi

engantar Melissa ke salon. Wajah teduhnya dibuat garang supaya aku

good looking termasuk selera fashionnya. Apa saja yang dipakainya selalu terlihat bagus dan cocok. Berbincang denga

. Kami berdua sama-sama ingin berkarir dan juga ingin membentuk keluarga. Begitulah dulu idealism

ibu saat mulai sibuk mempersiapkan lamaran hingga menikah. Beruntung jarak rumah berdekatan sehingga kedua keluarg

nakan untuk beristirahat di kosan Selena, tempat tinggal kami sementara. Malam pertama sebagai suami istri

lumnya kami tinggal di kosan Selena dekat dengan kantorn

turut membantu. Urusan uang, kami berdua menyukai keterbukaan. Saling mengetahui pendapatan pasangan, sepakat tentang dana tabungan dan belanja rumah tangga.

mangat. Selera makannya berubah-ubah, tapi sekalinya ingin makanan tertentu harus dituruti. Emosinya labil, sering menangis d

list kebutuhannya selama hamil, membuat list kebutuhannya saa

san kekhwatiran lainnya. Beberapa kali bertengkar karena aku mengingatkannya tentang hak suami atas tubuh istri, berakhir dengan tudingan tidak punya hati dari bibir Selena. Ata

fase dalam keluarga kami. Ia terlalu takut. Takut kandungan jatuh karena kelelahan, terpaksa mengeluarkan uang untuk membayar jasa ART. Takut tabungan dan gaji bulanan tidak cukup hing

n domestik rumah tangga, tapi Selena tidak pernah menghargai. Performa kerja maksimal ku lakukan di kantor agar dapat insentif besar, ku tunjukkan ke Selena bahwa semua kebutuhan akan tercukupi,

luar ke ruang TV. Seperti biasa, ruangan itu menjadi tempat aman untuk menuntaskan hasrat yang menggantung.

ang sudah tidak berpikir jernih mengiyakan dengan cepat. Begitula

n berhubungan badan dengan ART. Ku bulatkan tekad bahwa kejadian itu me

i trimester tiga kehamilannya. Dadanya semakin berisi, tubuhnya membentuk siluet yang indah di mataku. Menghindari pert

menunggu bap

an si ART yang semakin piawai memainkan peran di atas tubuhku. Satu hal yang membuatku merasa semakin jantan, dia mau melak

a. Otomatis pertengkaran kami tentang kebutuhan seks semakin jarang. Pernah beberapa kali Selena memi

ada apa-apa, misalnya kontraksi dini seperti yang dulu ka

yang. Asal dilakukan perlahan dan aku tetap

i rasa enggan juga timbul kalau mengingat keluhan kesaki

dan sesekali mengecup kedua pelupuk matanya. Setelah bunyi nafasny

ama jika di hadapan Selena. Petualangan percintaan kami semakin menantang saat Cheryl lahir. Sulit untuk memiliki waktu

seminggu tidak ku datangi berulah. Ia nekat mendatangi kamar kami dan

onton TV, Bu. Biasany

lelap karena baru saja menemani Selena menenangkan Cheryl. Mata ku tutup kemb

ah lelap. Makian dan ancaman keluar dari mulutku. Aku tidak terima diatu

sentuhan bapak. Saya gak minta macem-macem, pak. Saya pun mau ini tetap ja

pakai dia kapan. Aku tidak ingin terikat apapun dengannya. Jelas hubungan ini harus dirahasiakan,

ng a

tangi kamar, besok apalagi? Aku men

ulu aku sudah bilang, aku tidak suka dengan ART yang tinggal bersama dengan kita. Sekarang aku malah gak enak sama kamu

butuh lagi jasanya. Bertepatan dengan adanya Kak Ipah sebagai pengasuh Cheryl selama Selena

elain dengan Selena. Terutama karena aku melihat sendiri bagaimana lelahnya melahirkan dan mengurus bayi. Pengorbananny

ah bayi lima bulan itu. Meski tangisannya terkadang menganggu istiraha

dari bayi berpipi gembul itu. Selena bahkan tidak bosan menghabiskan waktu hingga

bali karena kesibukan pekerjaan. Paling senang kalau bertukar pikiran dengan Selena tentan

mbang rejeki itu dengan sukacita. Bermula dengan promosi jabatanku menjadi assisten manager setelah beberapa bulan kedatangan manager baru

u tidak bersemangat berce

pulang pun gak bisa t

istri yang tetap bersemangat mengejar karir meski sudah punya anak. Apalagi ia tak pernah meng

or yang menjadi saksi perjalanan rumah tangga ini. Dalam hati aku berdoa, se

Setelah beberapa bulan menjajaki dengan bercumbu mesra

pernikahan. Namun tidak terlaksana karena Cheryl rewel, demam akibat tu

an mulai mengikuti irama nafasku. Usahaku tak sia-sia, kedua lengannya melingkari leherku, ia ingin berlama-la

g saat Selena menghentikan tang

kantor, belum urus Cheryl sepulang kerja.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Chat Rutin Sore Hari 2 Bab 2 Bercak Putih 3 Bab 3 Curhat ke Delia4 Bab 4 Jalan-jalan atau Reuni5 Bab 5 Bos yang Aneh6 Bab 6 Drama di Reuni 7 Bab 7 POV Roy (1) - Selena Cintaku 8 Bab 8 POV Roy (2) - Melissa Kekasihku9 Bab 9 Bukan Pelakor10 Bab 10 Pria Penyayang 11 Bab 11 Menunda Perang 12 Bab 12 Aku Punya Rencana13 Bab 13 Malaikat Kecil 14 Bab 14 Masa Lalu Lala15 Bab 15 Aku Lelaki16 Bab 16 Bertemu Mel17 Bab 17 Sapu Tangan Harris 18 Bab 18 Panggil Mas Juna Saja 19 Bab 19 Kamu Pilih Siapa 20 Bab 20 Kiriman Makan Siang 21 Bab 21 Cinta Datang Karena Terbiasa 22 Bab 22 Diam Tak Selamanya Emas 23 Bab 23 Cerai Saja!24 Bab 24 Pria Pecundang 25 Bab 25 Rahasia Melissa 26 Bab 26 Cintaku Salah27 Bab 27 Melissa yang Misterius28 Bab 28 Harris Semakin Menyebalkan 29 Bab 29 Roy Versus Harris 30 Bab 30 Arjuna Bercanda31 Bab 31 Tamu Tak Diundang 32 Bab 32 Misi yang Gagal33 Bab 33 Mas Juna, Aku Rindu 34 Bab 34 Malam yang Panjang 35 Bab 35 Malam yang Panjang (2)36 Bab 36 Pagi yang Gaduh 37 Bab 37 Rencana Roy38 Bab 38 Hati yang Berani39 Bab 39 Gosip Panas 40 Bab 40 Rumah Lama41 Bab 41 Hot Sugar Daddy42 Bab 42 Bertemu Arjuna43 Bab 43 Lagi-lagi Tentang Selena44 Bab 44 Kemas Pakaianmu Saja45 Bab 45 Mel, Aku Rindu 46 Bab 46 Sabtu yang Sibuk 47 Bab 47 Sabtu yang Sibuk (2)48 Bab 48 Sabtu yang Sibuk (3) 49 Bab 49 Sabtu Malam yang Spesial 50 Bab 50 First Meet 51 Bab 51 Jangan Salah Paham 52 Bab 52 Cheryl53 Bab 53 Curiga54 Bab 54 Bohong Lagi 55 Bab 55 Perjalanan Baru 56 Bab 56 Perjalanan Baru (2)57 Bab 57 Perjalanan Baru (3) 58 Bab 58 Test Pack 59 Bab 59 Terimakasih Harris 60 Bab 60 Indra!61 Bab 61 Cemburu62 Bab 62 Cemburu (2) 63 Bab 63 Adjusment Salary 64 Bab 64 Harus Bagaimana 65 Bab 65 Harus Bagaimana (2) 66 Bab 66 Merawat Rumah 67 Bab 67 Surat Promosi68 Bab 68 Ancaman Perceraian69 Bab 69 Mengikuti Selena 70 Bab 70 Jangan Berdiam Diri 71 Bab 71 Baku Hantam72 Bab 72 Desahan di Telepon73 Bab 73 Tak Lagi Cinta 74 Bab 74 Promil75 Bab 75 Bantuan76 Bab 76 Ada Apa 77 Bab 77 Rencana Lagi78 Bab 78 Pulang Kampung 79 Bab 79 Kamu Cuti 80 Bab 80 Adu Langkah 81 Bab 81 Percakapan Telepon82 Bab 82 Hatimu Milikku 83 Bab 83 Ponsel Sibuk 84 Bab 84 Informasi Lala85 Bab 85 I Hate Monday!86 Bab 86 Indra Merayu87 Bab 87 Melissa Cuti 88 Bab 88 Melissa Cuti 89 Bab 89 Hanya Bisnis 90 Bab 90 Apa Rencanamu, Mel 91 Bab 91 Fendy Marah 92 Bab 92 Milik Arjuna93 Bab 93 Talent Baru 94 Bab 94 Amplop Coklat 95 Bab 95 Keributan di Kantor 96 Bab 96 Taksi Online 97 Bab 97 Perlahan Hancur 98 Bab 98 Proses Cerai 99 Bab 99 Proses Cerai - 2100 Bab 100 Proses Cerai -