Suamiku Punya Wanita Idaman Lain
lama bekerja, ini pertama kalinya Harris mengiriminya pesan. Pesan yang sama
erangan a
kikan tertahan. Otaknya mulai mengurai
khawatir saja, tidak lebih!" bisik Selena meng
espon! Ingat sopan s
a baik-baik saja. Maaf baru m
moticon smile p
e
g dua
g dua
dan selanjutnya Har
gigit bibir
rusnya gak p
onselnya. Ditinggalkannya begitu saja di atas meja dan
*
di daun telinganya seolah tengah membisikkan
desiran halus di seluruh tubuhnya. I
akin terbakar gairah. Tangannya mulai meremas payudar
h dengan perlahan seakan sangat menikmati manisnya kulit leher Selena. Gelombang hasrat mele
endamba dan menanti sen
rahkan tangan pria itu ke bawah perutnya. Matanya terus t
Tangan itu menuntut, membuka pahanya dengan lebar. Selena tak mau berd
gin menikmati setiap inci lidahnya. Kepalanya memutar ke belakang,
engan tatapan mata yang dalam. Perlahan kelopak mat
Harri
dan lehernya. Barusan hanya mimpi? Ia seorang diri di ranjang, ta
? Kenapa Roy b
.30 pada jam dinding di ruang keluarga. Matanya tertuju p
tadi. Tangannya menyugar rambutnya yang panja
aplikasi berkirim pesan online dan panggilan tele
apa, si
enjadi Area Manager Marketing setahun yang lalu. Tentu saja Selena tidak menguasai teknis pekerja
jarang berbincang berdua atau sekedar pillow talk. Ia bahkan lupa kapan terakhir kali bercumbu mesra. Ia
aku yan
ahu keberadaan Roy. Rasa khawatir dan peduli itu masih
u tidak menjawab panggilan. Dicobanya lagi bergantia
dalam perjal
ne. Terakhir dilihat pukul 20.30. Sesibuk apa sampai
ujurnya dia tidak ingin membuat masalah dengan atasannya. Ia membutuhk
yang dengan gampang melecehkan bawahan wanitanya. Sampai terbawa mimpi, tapi tubuh
! Bisa-bisanya bermim
tubuhnya mengkhianatinya, memberi respon pada pria yang bukan suaminya. Apakah kare
rga dir
bangun pagi sampai kembali istirahat malam, ia tentu tidak menolak berduaan dengan suami dipenghu
alam sengaja ditunda dengan alasan akan lapar lagi setelah olahraga di kasur.
ung setiap Roy menciumnya penuh hasrat. Tidak ada sepatah katapun, keduanya s
sebelum Ch
a. Kenangan bahagia itu me
tidak merin
hubungi dan mencari tahu. Dia berhak atas keberadaan suaminya
" panggil Sel
h di depan gerbang" Roy me
gerbang. Roy sudah membuka pagar dan kembali ke mobil. Terdengar bu
a kenapa pulang larut. Ia mencoba metode l
ke rumah melewati Selena begitu saja. Langsung menuj
dilalui, pintu rumah belum tertutup, sang suami berla
apa, jangan men
n per-kunci-an aman. Bunyi gemeric
r nyenyak tidurnya" Tidak salah mencoba l
an rambut basah dan handuk melingkar di pinggangnya. Selena yang menung
iri suaminya yang sedang memakai kaos oblong longgar. Dipeluk
, sayang. Tidur, yuk. Besok pagi aku harus on-time,
ayang?" Selena akhirnya mengikuti Roy berbaring
kepala Selena, "Katanya jam 09.00,
ga dengan suaminya itu. Selalu bersemangat dan optimis untuk urusa
a senyaman mungkin dan memejamkan mata. Selena lagi
imik wajahnya, terlihat minta dikasihani at
ang
berg
a, dadanya p
nangis di
, tidur menyamping menghadap Roy. Ia berharap Roy
*
inya dimulai. Dipandanginya Roy yang sudah memu
k. Udara subuh yang sejuk terasa hingga ke kamar. Roy biasanya
putih hangat. Tapi ia perlu menyikat gigi
otor Cheryl. Mencuci jadi urutan pertama sebelum ia
utih. Tangannya terhenti saat memegang celana dalam suaminya. Ada bercak
in apa perlu menyampaikannya ke Roy. Tangannya melanjutkan pekerjaan ya
a celana dalam. Tak ayal ada rasa perih di hatinya. Kepercayaan yang dia
ada jadwal meeting pagi, ah dia tidak ingin mengganggu pekerjaan suam
bekas peralatan masak ke wastafel. Setengah berji
... suda
heryl membuat Selena lega. Bayinya tidur nyenyak dan sehat. Mendadak itu
. Pun begitu dengan urusan rumah, ia bereskan pagi hari, setidaknya Kak Ipah tidak k
makan saat ia memb
Cheryl menarik hidun
e pangkuannya. Menciumi rambut bayinya,
sarapan?" Selena sibuk menyiapkan MPASI untu
ak, jadi aku langsung turun" Roy
tap sarapannya sambil seseka
cuci, aku lihat ada bercak putih di celana d