Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter
ma menikah dulu. Dua minggu berlalu sejak kejadian malam itu, Mas Heru berusaha pulang lebih awal setiap harinya. Ak
nempel chip pelacak di ponsel Mas He
na?" tanya Nia
napa emangnya?" aku ba
terin klien-ku yang tadi
ru
ada suami
Ngapain dia
ama seorang wanita hamil. Apa mungki
ia ini. Ya udah, kamu tolong pantau terus ya. Kalau
i aku kabarin
tidak tenang. Aku kepikiran tentang Mas Heru dan per
ru ke klinik, jika itu Mami, pasti Nia tau saat
rtanya langsung pada Mas Heru. Dari pada curiga tak menentu, bisa-bis
.. Tuuu
t oleh Mas Heru. Hatiku menjadi lega, setidaknya Mas
g." sapanya d
. Mas diman
sayang, memang dimana lag
lagat orang yang sedang berbohong. Tapi mengapa Ni
tor kamu. Aku mau bawain makan siang buat kamu. Sek
Em, itu... Mas kan menang proyek besar, jadi bawahan minta traktiran. Jadi
nya aku hanya ingin mengetes Mas Heru. Apa benar dia ada di kantor, kar
an, aku nggak boleh ikut? Aku nggak bisa diajak ya?
Mas dipanggil sama Direktur dulu, nih. Daaaa..." u
rnya nggak aktif. Aku mencoba lagi setengah jam
ohong sama aku, Mas. Kamu akan ta
adis. Butikku lumayan laris, karena aku memang khusus menjual produk-produk berkualit
ikut dengan suaminya pindah ke luar kota. Awalnya aku ragu memperkerjakan Ranisa, karena saat itu dia masih SMA kelas tiga. T
iversitas impiannya. Namun, saat ujian kelulusan Ibunya meninggal dunia
ekali ke butik beberapa bulan ini. Nia pun banyak kasus yang harus ditanganinya. Karir Nia sedang men
isa hanya akan melayani pelanggan-pelanggan tertentu saja. Saat aku datang,
ah seorang karyawan yang berada paling d
ebentar, Bu." jawab gadis
berapa d
ebelas
elum kembali?" aku bertanya heran, namun
ku mendengarnya. Kubiarkan mereka melayani pelanggan sampai selesai. Dan tak terasa, s
telpon Ranisa!"
Bu. Putri whatsapp juga masih centan
an tak kunjung kembali. Aku memang menyayangi Ranisa seperti adikku sendiri
waktu-waktu memang dibutuhkan. Meski tetap saja, sampai saat ini belum per
sama saja. Panggilan itu tidak terhubung. Aku me
ngannya? Ah, mana mungkin. Mas Heru dan Ranisa, berjumpa saja mereka jarang. Mas
ir dia bilang, ada nomor yang selalu neror dia beberapa minggu belakangan ini," ucapku pa
ucap merek
Saya mau mencari tau dulu dimana Ranisa." ucapku, kemudian meni
." Putri mengingatkanku, yang l