Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter
anyaku saat melihat Mas Heru
tersenyum manis. Seperti biasa, jawaba
ngapa tadi aku merasa ingin tau kebenarannya. Aku menelpon Siska, sekretaris Mas Heru di Kantor. Dan Siska mengatakan bahwa Mas Heru sudah pul
sudah dipenuhi rasa curiga, tak dapat l
ya, kemudian menghampiriku yang duduk di tepi ranj
mengecup ujung kepalaku. Hal rutin yang selalu ia
disalim sih?" tegurnya
udah pulang dari jam lima sore!" su
mu udah mulai curigaan sama suami sendiri? Kamu udah n
sekali bicara dengan nada tinggi padaku. Meski, sampai saat ini kami belum diberikan buah hati yang selalu kami rindukan. Tapi, sikap Mas Heru sama s
adahal, dia adalah seorang Manager di Perusahaan tempatnya bekerja. Awalnya aku selalu percaya, tapi hati nuranik
dibentak sedikit saja, apalagi oleh orang yang aku sayangi.
an Mas. Mas ga
Aku ikhlas jika kamu ingin mendapatkan wanita lain, karena aku sadar belum mampu memberikanmu
yang kamu
s. Kamu sudah ada p
yang sudah mempengaruhi jalan pikiranmu itu." jawa
berbaring, kutatap tas hitam yang biasa dipakai Mas Heru pergi bekerja. Rasa penasaranku pun
arkan semua dokumen-dokumen yang ada di dalamnya. Setelah mengecek satu persatu, tidak a
kantong kecil di sisi depan tas Mas Heru. Jari-jariku ber
g.
nja, tagihan Hotel dan entah tagihan ap
Heru telah bermain gila denga
dapatkan bukti untuk membuatmu mengakui p
dan memutuskan untuk tidur lebih awal. Sampai pukul tiga dini hari, saat aku
erniat mengambil air di atas meja, tapi ternyata gelasku sudah kosong. Kemudian aku berjalan menu
am segini? Apalagi, tanpa memakai
pintu kamar tamu, aku bertanya dengan nada kesal, "Siapa yan
situ?" tanya Mas Heru gugup dan langsung
i video call!" ketusku lalu pergi meninggalkan Mas He
elah mengisi gelasku dengan air putih, aku kembali ke kamar. Aku memikirkan cara agar bisa membo
ningku. Ya, Mas Heru juga selalu melakukan ritual wajib itu saa
ang!" sapanya lemb
jawabku
au mandi bareng nggak?" tanya Ma
ngantuk!" balasku lagi sambil memejamk
a," dia mengelus kepalaku, ke
dang mandi, buru-buru aku me
i, saat mendapati ponsel it
Nihil. Aku membuka aplikasi hijau miliknya. Banyak sekali pesan dari grup kantor da
irihku tak
a malam tadi. Panggilan itu berlangsung sekitar satu jam dua
palagi, aku melihat Mas Heru bertelanjang dada saat melalukan video ca