Sebuah Penyesalan
h dengan tinggi semampai berjalan ke luar dari gedung airport negara 'Seribu Cahaya' lal
ini menyimpulkan senyuman terpaksa, "Thank you!" jawabnya dingi
uduk, kedua matanya menyorot pada kaca spion.
iau menyuruh untuk menjemput!" jawab sopir sambil mengarahkan p
*
uh bulan tidak menemuinya. Betul, menjadi seorang istri pembisnis sukses yang memiliki asset di beberapa belahan dunia membuat Steven bebas menikah dengan
aru dikenalnya bernama Paula Cristian dalam acara meeting tadi siang. Mesra, dia
ia pun mulai dengan adegan yang begitu extreme, kekasihny
hkan meminta posisinya digantikan oleh Steven. "Oh sayang, kamulah wanita y
aca pesan masuk dari sopir pribadinya, "Tuan, nyonya Lyn
eraih baju dan memakainya. 'Lyn, kenapa kamu h
meraih lengan Steven, "Sayang
g..." lirihnya sambil memberikan r
tidur. Lalu, bergegas ke luar dari kamar hotel 1230. Sekarang menuju ke kamar nomor 1225, dengan posi
iru suaminya, kemudian serta merta memeluk erat tubuh kek
teven memang maniak dalam bercinta. Padahal tadi beberapa menit yang lalu dia menghujamkannya pa
am dan membuka matanya, karena mulut Steven sedang asyiknya menjilat nirwananya, se
inta dari belakangnya. Seketika Steven menjadi beringas dan mengikatnya seperti seekor puppy, lalu mens
. Sambil menengok ke arahnya Steven membuka suara, "Cepat bangun, kamu ke sini minta i
riku.Tapi, seperti itulah caraku menikmati s*x!" Steven berucap pada stir
jutkan dengan photo kebersamaan dengan
enyebarkannya?"ujarnya sembari mengepalkan tangannya,
ng telepon kekasihnya menyahutnya, "Aku hanya i
lanjutkan pembicaraannya, "Aku akan meng
ama aku tugas di sini, aku akan memberimu kepuasan. Tapi, kamu j
"Steven, aku pastikankamu akan mencariku walaupun
an dengan terhapusnya photo-p
au bahaya akan segera menantinya. 'Tapi, mala
lu berjalan ke luar kantor. Tangannya meraih
likan mawar pink kesukaan istri keempatnya. Juga Lyn ini adalah i
salahannya pada hubungan badan akan membuat mereka seperti dipukuli layaknya penjambre
*
k kunjung dibuka. "Lyn...Lyn..." Steven memekikan suaranya.
masalah 'kah?" tanyanya sambil memberikan access card cad
ang tertempel pada pintu. Setelah terbuka Steven segera masuk kamar, namu
. Lyn tak bergerak. Steven memeriksa denyut nadinya d
teven sambil masih menggoyang-goyang
uk ke dalam.Begitu melihat keja
n ambulans,"
Mereka dengan sigap masuk ke kamar Steven dengan membawa peralatan yang dibutuhkan. Salah satunya
satu perawat sambil m
ku tak akan meninggalkan aku!" ucap S
at sangat terpukul. Betapa tidak, Lyn meninggal karena 'Sad
ek tubuh Lyn. Dia pun mendapati tubuh Lyn membiru dan mulutnya mengel
bil! kita harus mengotops
tas lantai dengan lunglai.