Sebuah Penyesalan
Steven dengan cepat menangkap tubuh Lyn. "
u pulang,"
gamu." Tangan Steven meremas jemari Lyn sambil meraih badanny
hback
!" gertak Nurse yang
Lalu, ke luar dari kamar dan berjalan mengikut
Ternyata setelah ambulans datang petugas rumah sakit bergegas memanggil polisi. Steven pun ak
ari ujung kaki hingga segala halnya. "Dia meninggal kar
anda tersebut," kata polisi yang
g yang memaksa melakukannya!" lirihnya s
a, melainkan karena hubungan intim yang
an investigasi suaminya!" ujar komanda
telah Steven ke
ke luar dari kamar. "Oh, ternyata kamu menginap di sini juga?"
endap-endap pada dinding sebelah hingga setengah jam lamanya
rsih-bersih. "Permisi, aku disuruh Mister yang ada di kamar 1225, untuk meli
eyakinkan mereka kenal satu sama lain. Paula dengan penuh percaya diri memperlihatkan yang dimintanya. Setelah
empelkan access card pada sensor pintu kama
E
ggi dan lancip. 'Oh, rupanya kamu bersama perempuan di sini!' ucapnya dalam senyap. Se
ri dalam tas kecilnya. Lalu, menaruhnya di dalam sapu
ya. Kemudian ia pun segera menarik selimut lal
eo adegan semalam yang telah dilakukannya de
berapa kali. "Aku Lyn, istri Steven yang keempat!" u
a, karena dia berpikir w
dak melangkah, Paula segera membekap mulut Lyn dengan sapu tangan tadi
oleh Paula ke arah tempat tidur hingga membuat Lyn terjatuh dan tidak berdaya. Tanpa menunggu lama, Paula kembali membekap Lyn
pun kamu! Steven adalah milikku!" ujarnya. Lalu, tangannya menjorokan tubuh Lyn de
sisa-sisa serbuk dan mengambil sapu tangannya. Sebelum ke luar, Paula pun sempat memeriksa tas kecil milik Lyn. "Kam
m miliknya yang mewah itu. Dia pun ke luar dari kamar dan menutup pintunya dengan pelan. "Ni
ulang kejadian hari kemarin, dan siapa saja yang
e kamar. Di sana sangat jelas sekali bagaimana wajah Paula serta
masuk?" ucap Hamid Khan sebagai kom
am polisi yang keheran
sus ini! Atau hotel ini akan tercoreng namanya karena tidak bai
diselidiki!" ujarnya sambil m
*
itu membuat istrinya meninggal. Sementara posisi Lyn hanya memiliki dirinya dan beberapa staff yang mengurus h
uknya, tiba-tiba handponenya berdering. D
d Khan menyahut, "And
wab, "Betul!
ajib kamu ketahui!" tegasnya sambil memberik
ya sambil memutar-mutar stir mobilnya. Baru saja dia akan membelokan mobilnya ke arah selatan, matanya melihat tulisan '
n berlari kecil, lalu masuk ke dalam
rsebut. Karena pemilik hotel adalah keturunan dari pejabat luar ne
ke luar dari ruangan sebelah. Di dalam ini ternyata banyak sekali ruanga
lalu ke kanan da
gguk, lalu berjalan mengikuti petu