icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sebuah Penyesalan

Bab 2 Flashback

Jumlah Kata:1105    |    Dirilis Pada: 05/03/2022

rawat menepuk

an Steven pada

k, aku tak akan meninggalkanmu," janji Steve

tu karena sudah terlanjur mencintai dan terlebih lagi sudah ternodai. Sementara Steven menikahi Lyn karena besarnya nafsu yang tak bisa dikendalikan. Walaupun pada awalny

. Namun, setelah sebulan menikah Lyn baru merasakan rasa bersalah pada dirinya. Ia pun mulai meratapi kalau dirinya adalah wanita

enyuman dan tatapan mata biru Steven. "Hi," ucap Steven pada Lyn yang sedang terpak

ng terpasang pada bajunya sebalah kanannya. Lyn tersenyum, lalu mengul

Steven pura-pura mengerti tentang binatang. Padahal dia hanya sedang iseng mengitari lokasi. Sesungguhnya dialah

sambil mengusap Border Collie. Dia pun menunjuk pa

mengerutkan keningny

ngangguk. Sedangkan Ste

*

res. "Perlu bantuan?" tawar Steven sambil mengangkat kandang-kandang besi yang berisi puppi

lang!" sambil bergegas masuk mobil dan menstarternya. Baru saja mulut Ly

h pada Steven dan m

ilnya, lalu berkata, "Ayo Lyn, aku

pun segera menyuruh sopirnya untuk pergi, "

an mobil BMW i8 dengan penuh percaya diri. Menjadi seorang pembisnis papan a

an baru. Lyn memang hanya memilih kalangan atas, karena menurutnya mereka adalah orang yang terdidik juga tidak akan bersikap norak

ini. Steven membuka pembicaraan, "Lyn, kamu tinggal di

besarkan di Beijing. Di sini adalah tem

irkan mobilnya di sebuah tempat bersejarah ternama

i Lyn akan beberapa tempat kuno. Dalam hitungan jam mereka sudah akrab seperti layaknya s

disibukan pengambilan gambar oleh

tinggal bersama karyawanku, juga aku adalah orang

memiliki keluarga atau pun saudara. Merupakan akal licik dalam mengelabui wanita dengan kata-kata ma

teman." Perkataan Steven yang spontan dan tanpa basa-basi adalah jurus jitu untuk mendapatkan simpati dari seorang ga

n bibirnya menyiratkan senyuman men

pat aku menginap, agar tidak terlalu me

biru Steven, "Baiklah!

irnya kembali ke dalam mobil. Mobil pun Steven lajukan dengan ce

Ho

mpi apa aku ini bisa menginap di hotel yang diminati banyak turis lokal dan inter

na Lyn?" ujar Steven sambi

n Lyn, Steven menekan tombol 5 pada lift, adalah tujuan kamarnya. Di dalam lift, kedua mata bi

in

ari belakang. Begitu sampai di kamar nomor 552, Steven mengeluar

yang baru dikenalnya tadi siang masih berdiri tegak di luar kamar. Steven

jawab,

enarik tangan Lyn sambil berucap pelan, "Please come

angan yang begitu sempurna. Sedangkan Steven berdiri di belakangnya, "Lyn, kamu suka?" bisiknya tepat di dekat telin

n Steven. Ternyata reaksi Lyn malah menggugah nafsu

masuk perangkap lelaki asing dan sudah siap mener

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka