Pembalasan Saudara Kembar
an Sauda
a
a menghampiri Angel di meja makan. Meng
seperti seorang teman. Angel membulatkan mata. Ia belum pernah di
melepaskan tangannya dari lengan An
Ayo!" Angel mengandeng Mimi dan tersenyu
ni?" tanya Angel. Ia harus mendapa
sini." Memperlihatkan jar
u betah
argaku di kampung." Raut wajah Mimi berubah sedih. Sejak bap
kopi di celana papa?" Angel memelankan suaranya
nah memergoki mereka di halaman belakang rumah di situ." Mimi menunjukkan pintu yang menem
at. Entah apa yang mereka lakukan," ucapnya berbisik.
emuanya," bujuk Tiara. Ia menyan
ahu hubunga
esar. Seharusnya, nyonya harus mengambil tindakkan. Tapi, tuan besar
r yang ada d
r pelayan, kamar tuan besar dan tiga kamar tamu." Mimi men
bangku panjang dengan pemandangan kolam ikan di depan
atas tangga itu ada ruangan. Tapi, aku tak pernah menemukannya. Non Tiara sel
rsebut?" Angel me
i mana. Apa mungkin ada di pintu halaman
tersebut. Pintu itu di lapis
terjadi dengan keluarga R
rasaan," p
pelayannya uang yang sangat banyak sebagai tutup mulut. Pelayan di sini yang bertahan hanya aku
engan geram. Angel memiliki pelayan yang banyak,
angis. Dadanya sesak, kalau saja ia tak but
apa yang mereka
sar yang menyiksaku," Mimi menangis
n aku tanyakan. Jendela keci
atanya dengan jariny
tertutup cermin, beberapa minggu yang lalu cermin itu pecah. Memang kenapa?" Mimi menjelaskan dengan deta
Jalan itu terselip dengan tembok yang lain. Sehingga tak pernah ada yang me
gung dengan bentu
a. Hanya saja
di sini?" potong wanita b
bah pucat. Ia takut Silvia manga
lik Angel tak mau kalah. Ia bangkit dari
hat sombong. Bagaikan majikan menguasai wila
salah dengar? Hei, kamu itu siapa?" Angel meninggikan nada suaranya. Mimi
engan nada ucapan Ange
pa? Kamu bukan
ngeja kata tersebut dengan lantang. Ke
melarang-larang saya untuk duduk di sini." Angel menarik lengan Mimi
Silvia. Angel men
saja!" sungut Angel. Ia
Silvia terlihat gelagapan. Sebu
ingin lihat ko
ntah tuan besar." Silv
riga.'Ada yang i
ilvia, pelayan itu berlari ke ara
ia dan memukul dada gadis simpanan mertua Tiara. Mereka saling membal
ak-acakan. Helaian rambut berterbangan. Angel tak mau
tak bisa melerai mereka. Ia mencoba memisa
h meminta pertolongan. Ia m
erteriak dan mengetuk
Berisik sekali!" maki mama me
hi." Jantung Mimi berdegup kencang
Mama mertua--Rebec
Rebeca kembali
tangannya. Rebeca terdiam, ia tak mau melihat Antoni marah. Dengan berat hati
pemandangan tersebut.'Tiara ternya
eka." Mimi panik, keadaan
Rebeca terlihat sumringah. Seperti menonton pertandingan g
a terluka. Mengambil gawainya dalam
. Ia tak bisa melawan Silvia karena suaminya menganc
wan Angel. Ia berada di posisi bawah, Tiara nai
a Angel. Angel menerimanya, ia melayangkan kayu tersebut ke arah wa
Tia
*