Pembalasan Saudara Kembar
Saudara Kem
rt
kibat kecelakaan pesawat terbang ketika mereka berumur delapan tahun. Tak ada sanak
uarga besar mereka. Entah apa yang terjadi. Mungkin, Tiar
nama Angel yang sebelumnya adalah Tara Alexandra agar gadis itu tidak teringat dengan masa lalu dan masa kelam. Om Rich mendidik
g cerdas dan sombong. Ia akan membuat semua orang tunduk kepadanya. Tak ada
ka asli Indonesia. Tiara diperlakukan sebagai pembantu di rumah mereka. Setiap hari, ia harus membersihkan rumah dan memasak s
inggal dunia di tempat. Tiara sedih dengan berita tersebut. Ibu panti dan pengurus panti juga terbakar di dalam rumah. Mereka terkunci di dalam
etelah beberapa puluh tahun tak saling memberi kabar,
irip dengannya sedang tertawa bersama lelaki yaitu Antoni. Nama akun ter
di Indonesia. Setiap hari, Tiara akan menghubungi An
nghubungi adiknya namun ia telah berjanji tak akan menghubunginya lewat nomer yang ia gu
buhnya penuh luka dan lembam. Darah segar mengalir di pahanya. Tiara berusaha menek
ra memanggil Angel."Tiara ...." Angel mengenal saudarinya. Tubuhnya ia
dan berkata lirih. Ia juga meringis menahan sakit seluruh tubuhnya. Bagian bawah perut leb
atku menderita." Ucapan Tiara terdengar pe
merek
dan terakhir kalinya ia berjumpa. Perjumpaan seharusnya ada canda d
menyaksikan hembusan terakhir adiknya. Adik kembarnya
iara!" Angel berteriak di dalam mobil miliknya. Memeluk erat tanpa j
ji Angel di depan tubuh adik
i kepergian Ti
~
ia lupakan. Untuk pertama dan terakhir kalinya Ange
mping tempat tidur. Bernapas lega dan turun dari ranj
pada suami Tiara--Antoni. Ia tak mau sandiwaranya terbongkar atau tubuhnya
endengar suara air yang dituangkan ke dalam gelas
amkan matanya. Suara rintihan yang tertahan terdengar lagi. Segera bangk
perti seseorang yang ingin berteriak, namun mulutnya tert
ara dengkuran di beberapa pintu. Suasana semakin mencengkam, sebagian lampu di padamkan oleh pelaya
han turun menuruni anak tangga. Satu persatu langkahnya, semakin cepat d
k ia temukan. Suasana gelap gulita.'Mengapa lampu dipadamkan semua,'
ngkahnya berhenti melihat seseorang di balik jendela. Ia menutup mulut agar tak terdengar, melangkahka
nar bulan yang menyinari tubuh tersebut. Tubuhnya tegap, bah
ngan napas yang terputus-putus.
yang tertutup baju tidur. Merasakan pukulan di kepala belakang begitu k
*