icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kuakhiri Dendam Ini

Bab 10 Barry-01

Jumlah Kata:873    |    Dirilis Pada: 21/02/2022

pu

itu menatapku dari seberang meja. Ia duduk sendirian memegang ponsel

memindai ke sekeliling ruang tunggu Executive Lounge Ba

ngin turun dari kursi. Lalu, di belakang persis ada seorang remaja, dengan buku dan tas ransel tersampir

dari. Kesempurnaan tubuh berpadu wajah teduh, membuatku tak bisa berpaling darinya. Rambut panjang ber

dirinya bolak-balik mengambil makanan dan minuma

ada sesuatu berde

ak biasanya aku memperhatikan calon penumpang lain. Sepanjang waktu aku

ni dengan Anisa, sudah

ang berusia empat tahun, titisan sempurna diriku. Lalu, si bungsu Ayesha, yang baru berusia tiga bulan, makin menambah kebah

ngat sempurna. Aku pernah sesumbar, ak

Kebutuhan batinku terpenuhi bahkan memuaskan. Nisa bekerja di sebuah Bank Swasta di Jakarta, dengan jabat

untuk bekerja lebih giat agar bisa memberi mereka kebaha

dengan susah payah kurintis dari nol, menanjak pesat. Dalam beberapa kesempatan aku mendapat penghargaan sebagai

imana s

erusia tiga bulan, aku belum bisa menyentuhnya. Proses melahirkan secara cesar, dan lemah

u telah tiba. Namun Nisa mengeluhkan sesuatu yang membuatku takut

n diri. Tidak ada kegusaran di hatiku, aku mencintai Nisa

am untuk waktu satu minggu. Nisa tentu tidak menghalangiku, karena rumah o

lan sebelumnya. Tidak pernah kulakukan hal bod*h walau banyak pelua

ati kuku lentik yang dimiliki wa

mbelakanginya saja. Wanita

erkumandang. Semua orang di ruangan Loun

matanya, saat melihatku duduk

satu tujuan, satu pesawat. Dari sekian banyak kursi yang ada, kami ditetapkan duduk sejajar. Diri

ng menyantap omelet. Ternyata kami menginap di hotel yang sama. Sayangnya, dia tidak sendirian! Seorang lelaki paruh baya bersamanya. Yang jel

ilik Tedja Sukma Karim, si peng

an aku tau, si lelaki sudah berangkat duluan ke Aussie se

lagi suatu

aku sudah bukan Bar

u boleh memanggilku Manda asa

apnya yang kadang dingin kadang manja, ada banyak

entang masa laluku, ak

tu akan tertidur, d

u, membuat kewarasa

na Vietn

sa. Mas pulang

rry. Anak-anak menu

t tangan lentik Amanda meng

. Aku bukan lagi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka