icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Kuakhiri Dendam Ini

Kuakhiri Dendam Ini

Penulis: Nyi Malika
icon

Bab 1 Mayat Dalam Koper

Jumlah Kata:1162    |    Dirilis Pada: 21/02/2022

g besok. Mau jem

. Jam berap

asa, mengingat Mas Barry baru saja menghabiskan seminggu bersama

ngat lelah da

Kini aku tergantung padanya. Termasuk untuk pengobatan ibuku yang menderita pen

ai hidupku da

ang kerja, Nisa

harus membantu pe

aku juga. Penghasilan mas sudah lebih

n sukarela mengikuti keinginannya agar mengundurka

as. Kalau Nisa tidak bekerja

i semua kebutuhan kita dan keluarga kamu. Kita at

ditanggung Barry, tanpa pernah aku mendesaknya. Begitupun

ia, sanga

tidak ada kebahagiaan yang

ya bertahan enam bul

uar uang buat biaya pengobatan orangtuanya, buat kuliah adeknya, yang penting gue leluasa jalan sama si Ama

Barr

sambungan telepon dengan seseorang yang kuduga adalah teman

nginap di luar dengan alasan kerja, ke luar kota bahkan ke luar negeri. Bebas." Lagi-lagi

keuangan dan mengikatku diam di rumah. Mas Barry, kenapa engkau bisa berubah s

Barry saat itu juga. Tapi, kesehatan ayah ibu tergantung dirinya. Andre mungkin bisa cuti kuliah, tap

. Herannya, uang gaji selalu utuh diserahkann

ta

ta-rata tiga hari, kadang seminggu. Aku menahan diri, dengan berpura-pura tidak mengetahui

gi mas naik jabatan, kamu doakan saja semua lancar. Jag

ingkuhannya, ia akan memanjakan aku dan anak-anak. Aku mul

SMA-ku. Aku mengetahuinya tak sengaja, saat reuni SMA. Kepadanya aku berpesan agar tidak usah

ngintai gerak-g

im Barry. Sudah ku-cek. Dia i

. Rupanya menurut Adam, Barry selalu menggunakan kondisi k

*

bentar ya, saya mau je

tangan Mbak Mirna, Assisten rumah tangga yang sudah bekerja dua t

di parkiran bandara. Kupergunakan waktu menghubungi beberapa teman lama

kerja kembali secepat mungkin, seb

kerja, atau sejak aku resign? Entah. Sudah tidak penting lagi. Sekarang yang terp

run, lagi tu

Nisa sudah

dorong koper besarnya, hendak menyeberang menuju k

rgian hanya seminggu, pikirku? Masih ada dua koper yang lebih kecil di rumah, tapi Mas Barry ngotot membawa koper itu. Dan mem

i berhadapan. Kupasang wajah manis walau hatiku muak.

u membantunya mengangka

li, Mas. Ba

ikit oleh-oleh buat kamu dan anak-anak. Heran ju

nyitkan kening. Kali ini ak

n sama teman, trus pas dorong koper ke sini, kopernya jadi berat. Ahh

ya. Bisa kucium aroma wanita lain pada kemeja yang dikenakannya. Ter

sabar. Bila ingin memenangkan pertem

embuskan n

pa, S

an namun di bibirnya terselip senyum kepuasan. Aku semakin mu

enurunkan tas dan koper, lalu

a yang luar biasa, kami

Mataku membu

terbalut plastik wrapping, terpampang di depan mata. Bisa kulihat jelas, kepala seorang wanita

gar anak-anak dan Mba Mirna t

sap wajah dan menarik rambutku g

telapak tangan Mas Barry tertangkup dan menutup mulutnya. Dia bersimpuh di pingg

inar ketakutan dan kesedihan muncul bersamaan di wajahnya, ia berusa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka