Kuakhiri Dendam Ini
ru menginjak 2 tahun, aku belum mengerti artinya bahagia. Ingatanku tentang masa kecil hanyalah dari cerita Bimo. Papa mama sangat penyayang, walau tidak bisa mengingatny
nya mama berpikir tidak akan bisa memiliki anak lag
salah, tidak
impa kedua orangtuaku. Papa mama meninggal di tempat kejadian, tanpa ada tanda
n sejumlah uang, berhasil
pun beru
u-satunya-begitupun pengasuhan aku dan Bimo. Om Burhan tampak puas, mengu
miliki tiga anak yang berus
ya untuk membiayai kami hingga dewasa nanti. Entah bagaimana cara mereka mempengaruh
ngat baik. Tapi ternyata perkataan, bahkan s
nyenangkan. Bentakan, makian, menjadi makanan sehari-hari. Apa
sahkan di meja kecil dekat dapur seme
ahnya-juga uang penjualan rumah. Berlibur hampir tiap bulan, sementara aku da
tua kandung, aku tau rasanya. Walau, ada seba
Tante Lily yang semena-mena, Bimo kabur
an anak umur 5 tahun? Hari-hari kulalui dan berharap nasib baik berpihak
, Om Burhan mulai sering mendatangi kamarku. Tentu saj
emakin tau ap
u dimana saja, yang wajahnya kuingat hanya melalui foto yang tersimpan, tap
ereka, aku tetap di sekolahk
ebih lama, tapi Om Burhan berhasil
keturunan usia 60 tahun- kenalannya itu, di Villa mewahnya, Puncak. Saat itulah aku berhasil membujuk Robert untuk membayar lebih
aka itu, sekalipun di luar san
apartemen pemberian Robert dan d
ga tamat kuliah, diurus dan dibiayai
semua identitasku di rub
rhan. Aku betul-betul tidak ingin bertemu masa lalu. Toh, aku sudah aman dengan hidupku menjadi sugar baby. Hina? Tentu saj
?" tanya Putri, sahabat baikku semasa kuliah. Diala
t mulutmu di sumpal kain tengah malam lalu tubu
alu yang menyakitkan. Lepaskan diri dari Robert
saat tidur malam hari pun, bau busuk kerin
g harus kukerjakan, aku harus tau siapa orang yang menabrak kedua orangtuaku, dan memb
u tidak mau kau hancur karen
g lain tertawa diatas derita
? Bahagia de
ang kupahami, dalam hidup ini, siapa yang kuat itu yang
ri
inginkan selama beberapa tahun tinggal di rumah Om Burhan. Hingga Robert membebaskan dan membawaku kepad
erita, aku bahkan tak pernah sekalipu
memintaku mundur. Jadilah
dah bicara begitu, art
ta Pusat. Hubunganku dengan Robert sudah lama berakhir, setelah pria itu masuk
rlu menyingkirka
ahkan berselancar di media sosial, dengan harapan bisa