icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Nafkahku Bukan Nafkah Ibumu

Bab 4 Mendesak Ibu Cerita

Jumlah Kata:1013    |    Dirilis Pada: 20/02/2022

b

i aku tak menyangka Niar akan berteriak seperti itu pa

nnya. Tapi dia berontak, tak mau ku s

kali ini ia selalu murung dan merenung sendiri.

ku. Aku siap menampungnya, Dek!" Kali ini aku mencoba menenangk

kit, berusaha menghindar dariku. Ia tak ma

setengah membentaknya karena kesal. Ia tetap tak me

angga. Astaghfirullah, apa lagi yang terjadi? Saat aku sed

Icha jatuh, D

rdarah, sepertinya lukanya dalam. Aku

rtanya pada Ibu dan Kak Ayu y

ja!" ja

an Ibu menuju ke klinik te

alu kuberikan Icha pada Ibu untuk dijaga selama di mob

r lagi sehat lagi kok!" hiburku pad

ambil tindakan. Aku dan Ibu mendampingi do

perti yang diperkirakan. "Bapak atau Ibu pegangi ya, mungk

k, P

ilakukan tindakan Dokter. Aku hanya bisa berdoa dalam ha

iri pengobatan setelah perba

, terima kasih

a Icha dengan Ibu. Setelah selesai, kami di

da Ibu tentang kejadian jatuhnya

nnya sampai bisa Icha

uk berpikir. Lalu ia pu

bersama Icha, tiba-tiba aja dia jatu

rhatiin Icha

u mengasuh Icha. Mentang-mentang punya Farhan, jadi Icha dilupakan?" cecar Ibu.

u harusnya paham kalau Istriku haru

Jawaban Ibu membuat kupingku panas. Padah

kasih Ibu tiga juta sebulan. Seenggaknya Ibu bantuin istriku,

a kamu nggak ikhlas ngasih uang tiap bulan

Lagipula Niar juga mengerjakan pekerjaan di rumah kita seorang diri. Apa benar Ibu sering m

ganya menghakimi Ibumu sendiri.

buatnya terluka, tapi, ah, sudahlah. Mungkin besok lagi aku bicara de

menuju kamarnya. Di rumah ini ada banyak kamar. Jadi, Icha menempa

ha yang tertidur pulas, mungkin karena kecape

embali ke kamar. Badan ini rasan

dalam box bayi. Walau sudah setahun, F

kamar kami karena itu leb

*

lakukan tugasnya hari ini. Ternyata aku salah. Benar k

an sebuah ke

u mengerjakan tugas-tugas ini semua setiap hari?" ta

as tempelan juga. Terlihat kertas yang sudah lama. Ta

a ini, kok!" kataku pada wanita yang telah mela

di kamar," jawab Ibu. Aneh banget masa dit

tau ada jadwal seperti ini kal

kami sepakati be

Terima kasih p

mbali tidur setelah shalat subuh

" kataku. "Kamu nggak langsung ke dapur hari

Aku jadi grogi kalau

ku bertanya padany

gkat. Alhamdulillah, berarti benar apa ka

kut jalan-jalan sama

kembali merebahkan dir

?" Aku kembali

njawab juga

a Ibu kalau ada jadwal tersendiri. Aku tak usah curiga lagi de

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka