Nafkahku Bukan Nafkah Ibumu
b
kan Ibu dan Kak Ayu malah sibuk diskusi mencari baj
us ibu bagi kedua anakku tak bisa kubalas dengan emas permata se
h biasanya tak pernah sekhawatir ini. Biasan
ng. Aku penasaran dengan a
ebelah baju yang Niar sudah jemur. Lalu, Niar mala
da seneng jalan-jalan, walau cuma ke redomart." Aku tersenyum semanis-manis
gga aku merasa jamuran ada di sebelahnya. Niar malah sibuk dengan pekerjaannya.
s. Ingin kudekati, tapi takut ia malah menj
, lalu menghela napas kasar. Kulihat mata
sai, Bang! Nggak ada waktu!" Jawaban Niar m
Aku pun sekarang mengamati Niar dari jauh, ma
bu bersungut sembari berkacak pinggang. Kupand
ya! Aku baru selesa
u tak butuh seribu alasan
a,
tuk melaksanakan titah dari Ibu unt
an cemilan. Tapi kok terlihat Niar mencari-cari cem
kahnya, untuk tahu apa ya
dari dompetnya. Selanjutnya ia ke luar, ke warung dekat
eminta banyak, tapi tak menyediakan uangnya. Sudah tenaganya, uangnya pun da
yataan ini. Betapa kerasnya kehidupa
Lalu dia kembali ke belakang, ta
aku Istriku. Kamu malah jadi seperti in
*
, sedang menyusui Farhan. Mungkin ia sed
yang berteriak dari kamar mandi
cha mengatakann
ra Kak Ayu bi
las banget, pasti sedang
Niar malas, yang ada ia kecapekan
Istriku sudah kerja dari bangun tidur tadi sampai tadi
mpiri Icha. Mencoba
amar mandi, aku d
n. Bisa-bisa nanti kamu jadi budak istrimu! Belum lagi, Icha
Icha masih kecil. Niar juga seda
punya bayi, dilarang tidur jam segini!"
n Farhan sekarang sudah sat
at panggil Istrimu buat ceb*kin Icha!" k
usar. Giginya gemerutuk tanda ia menah
bu yang pang
Biar aku sa
erlelap dengan Farhan di kamar. Aku tak tega
ong ceb*kin Icha. Di
japkan matanya, ia langsung menuju
a aku memandanginya dari kejauhan sembari m
*
gelas dan piring-piring bekas acara Ibu tadi. Lalu
ahut Ibu sembari memegangi gelas-gelas
dari kamarnya d
. Biasanya j
manis. Aku melebarkan kedua mataku pada
esin, Bu." Kak Ayu mengambil s
uan Ibu dan Kak Ayu kurang ramah pada
cara sama Ibu,
cara ten
di rumah ini. Sementara Ibu dan Kak Ayu santai saja k
. Ia menjadi khaw
i ini aja kita rasa ribet. Jadi Niar yang ngerjain semua. Kadang Kak Ayu yan
ggut mendengar
Giliran Ibu atau Kak Ayu. Aku mau ajak Istriku
esekali Niar harus diajak jala
murni keluar dari hati Ibu." Aku mengangkat bokongku. L
aja. Semoga Ibu memang tidak berpura-pura.'
kamu main besok!" Ak
. Aku tak tau kenapa
an suka sok
sam