Istri Kakakku Selalu Menangis
RT
pak kacau. Padahal, mereka terlihat mesra di hadapan orang tua di kampung. Jari tengah bagian kiri
lah ia menenangkan diri dulu. wanita berambut lurus itu cantik, tapi wajahnya selalu sembab karena sering menangis. Keluarga
betadine," kata Kak Heru yang
gelas." Aku mengambil obat
kamu gak takut nonton TV sendirian?
gak tahu apa-apa. Mungkin sudah takdir kor
menakuti semua orang. Soalnya seri
mah ini pasti tak tahu akan ada kecelakaan di depan toko beras. Tikungannya memang tajam, pengendara harus konsentra
Satu kamar kalian, satu kamar Siti, dan
a ada terlihat barang-barang miliknya di dalam ruangan itu. Di kamar satu lagi ada
sama dia. Gak bisa tidur, berisik aja. Setiap hari Kakak harus bekerja di depan, malamnya gak bis
k kami cukup jauh, yaitu sepuluh tahun. Aku bingung, harus pada siapa percaya padaa penghuni rumah ini. Mbak Rena tidak mungk
ja lihat Mbak Rena keseringan
eharusnya kamu lebih percaya saudara kandung. Wanita memang sulit dipaham
jawab apa p
k gudang beras sebentar," kat
boleh
kamu isti
ju gudang beras yang berjarak tiga meter dari pintu belakang dapur. gu
elapak tanganku refleks mengibas-ngibas di depan wajah karena tiba-tiba tercium bau amis darah persis kejadian kecelakaan t
au darah segar," gumamku seorang di
akan tidur di sana malam ini, sungguh rasa takut sudah menjalar ke seluru
tu." Aku menget
sebe
r, bagian kelopak m
apa,
am ini, mau tidur di sini bol
. Kakakmu sudah
h bar
sudah pekerjaannya, jadi aktivitas itu sudah jadi kebiasaan. Tapi, tunggu! Apa yang dil
ta itu kembali melanjutkan aktivitasnya, yaitu menempelkan es batu di kelopak matanya
at apaa
i muka dengan air es. Jadi, tak terlihat kalau sudah
g lain. Ia istri yang baik, istri yang kuat. Pasti ada penyebab serius mengapa ia sering menangi
besok ikut belanja, sekalian
au. Beli apa
minta apa saja besok." Mbak Rena
. Minjam mukena, dong. Besok mau m
a aku ada salah ucap? Mbak Rena bangkit dan menutup jendela kamarnya yan
akmu. Besok kita beli mukena d
. Aku merasa tak percaya dengan ucapan Mbak Rena.
'an ada
pasar, tapi ingat kamu kalo m
pa, M
khusyuk aja ibad
h lama gak ibada
bertanya hal itu. Nanti Mbak bisa m
luar. Pedih sekali hati ini rasanya kala mendengar ucapan Mbak Rena tadi. Apa iya Kak Heru membuang a
g siapa di antara m
ei Mbak Rena? Penasaran ini tak dapat tersimpan lama. Jantungku berdegup kencang membayangkan segala kemun