icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Istri Kakakku Selalu Menangis

Istri Kakakku Selalu Menangis

icon

Bab 1 Part 1

Jumlah Kata:988    |    Dirilis Pada: 15/02/2022

akku Sela

nga secara mendadak. Hampir membuat jantung terlonjak

a! Cepat! Sebelum ada kendaraan yang

tau kain bekas untuk

n dulu kendaraan ya

asi di tikungan layaknya huruf S, wajar saja sering terjadi kecelakaan. Lokasi

enabrak pagar besi pembatas depan toko beras. Kondisinya mengenaskan. Cepat-cepat orang menyiram

mbawa ke kota. Hal itu tentu disetujui olehnya, bahkan aku sempat ditawarkan untuk kuliah d

ucapku pada Kak Heru yang baru kelua

iti. Kakak sudah tak takut la

sering

gan dilihat terus. Nanti kamu

hatnya aku akan merasa takut. Apalagi meninggalnya t

saat aku baru hen

ya

jangan perduli kalau Mbak Rena sering menangis. Ab

nap

ih terlalu belia untuk tahu urusan

" Aku menjawa

kamar yang tak terkunci pun membebaskan pandangan mataku melihat semua secara jelas. Menga

an wajahku terlihat setengah dari cermin kamarnya. Ia menoleh sembar

tanyaku yang sudah ter

gis sejak menikah dengan

gar aku tak terlalu perduli dengan Mbak Rena. Memangnya ada apa dengan pernikahan mereka? Setahuku sem

ya kenap

ena. Hanya terlihat dari bola matanya kalau ia sangat terluka, entah mengapa aku bisa merasakann

pan toko, ya?" Ia men

akaan sampai oran

gan depan sini mema

Aku menatap wajahnya lekat. Mb

kamar sebelah gudang beras itu. Aku sungguh penasaran mengapa dilarang ma

ti dilarang masuk kamar sebelah

nya kamar kosong, ka

egera berdiri dan masuk kamar mandi kamarnya. Kakinya terlihat lu

is, kali ini isakannya terdengar lebih memilukan. Setelah itu, aku tak dapat mendengar

*

kami dan bagian belakang adalah gudang beras. Malam ini, aku sedang tidur-tiduran di kamar karena merasa lelah. Per

ta makan malam," kata Kak Her

belum

run, kami

uduk berseberangan Kak Heru dan Mbak Rena. Dari tatapannya, aku da

Mbak Rena berusaha ceria

ahkan, seolah Kak Heru dan Mbak Rena bagai orang asing yang pertama kali bertemu. Ka

ambah lagi, dong." Aku berusah

senyum simpul dan t

nya segitu. Memang diki

Pura-pura tidak tahu tak akan membuatmu biasa-biasa

Bukannya sudah terbiasa?" Kak

kuturuti, bahkan-" Ucapan Mbak Rena terhenti karena Kak

engan jantung berdegup kencang. Bingung harus berbuat apa karena sama sekali tak

k tega dan langsung memberinya tisu. Timbul niat kuat dalam hati kalau aku harus mencari

tersulut emosi dan mengangkat tangannya ti

! Sa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka