Istri Kakakku Selalu Menangis
akku Sela
nga secara mendadak. Hampir membuat jantung terlonjak
a! Cepat! Sebelum ada kendaraan yang
tau kain bekas untuk
n dulu kendaraan ya
asi di tikungan layaknya huruf S, wajar saja sering terjadi kecelakaan. Lokasi
enabrak pagar besi pembatas depan toko beras. Kondisinya mengenaskan. Cepat-cepat orang menyiram
mbawa ke kota. Hal itu tentu disetujui olehnya, bahkan aku sempat ditawarkan untuk kuliah d
ucapku pada Kak Heru yang baru kelua
iti. Kakak sudah tak takut la
sering
gan dilihat terus. Nanti kamu
hatnya aku akan merasa takut. Apalagi meninggalnya t
saat aku baru hen
ya
jangan perduli kalau Mbak Rena sering menangis. Ab
nap
ih terlalu belia untuk tahu urusan
" Aku menjawa
kamar yang tak terkunci pun membebaskan pandangan mataku melihat semua secara jelas. Menga
an wajahku terlihat setengah dari cermin kamarnya. Ia menoleh sembar
tanyaku yang sudah ter
gis sejak menikah dengan
gar aku tak terlalu perduli dengan Mbak Rena. Memangnya ada apa dengan pernikahan mereka? Setahuku sem
ya kenap
ena. Hanya terlihat dari bola matanya kalau ia sangat terluka, entah mengapa aku bisa merasakann
pan toko, ya?" Ia men
akaan sampai oran
gan depan sini mema
Aku menatap wajahnya lekat. Mb
kamar sebelah gudang beras itu. Aku sungguh penasaran mengapa dilarang ma
ti dilarang masuk kamar sebelah
nya kamar kosong, ka
egera berdiri dan masuk kamar mandi kamarnya. Kakinya terlihat lu
is, kali ini isakannya terdengar lebih memilukan. Setelah itu, aku tak dapat mendengar
*
kami dan bagian belakang adalah gudang beras. Malam ini, aku sedang tidur-tiduran di kamar karena merasa lelah. Per
ta makan malam," kata Kak Her
belum
run, kami
uduk berseberangan Kak Heru dan Mbak Rena. Dari tatapannya, aku da
Mbak Rena berusaha ceria
ahkan, seolah Kak Heru dan Mbak Rena bagai orang asing yang pertama kali bertemu. Ka
ambah lagi, dong." Aku berusah
senyum simpul dan t
nya segitu. Memang diki
Pura-pura tidak tahu tak akan membuatmu biasa-biasa
Bukannya sudah terbiasa?" Kak
kuturuti, bahkan-" Ucapan Mbak Rena terhenti karena Kak
engan jantung berdegup kencang. Bingung harus berbuat apa karena sama sekali tak
k tega dan langsung memberinya tisu. Timbul niat kuat dalam hati kalau aku harus mencari
tersulut emosi dan mengangkat tangannya ti
! Sa