CINTA SANG JANDA
*
padu merah tersenyum lebar ke
Apakah ini
at buku catatan yan
igit pelan. Belum selesai masalah yang
Laki-laki itu mengu
apa, ya?" Aku menjadi tak
ng. "Ehem," seseorang berdehem dari samping kontra
ia
sekali,
a tahu ada orang nggak jela
lakan mas
kasih,
cap laki-laki tadi, sepertinya dia mu
ibawa masu
ggak merasa pesan me
Mbak yang pes
n. Tolong, bawa kem
i, berhutang budi kepada laki-laki. Janga
hadiah dar
aku membulat sempurna. Sejak kap
seriu
Tadinya mau memberi tahu ke, Ibu
uang kenapa harus dibuang-buang untuk
tiga ratus. Selebihnya, Oom yang
mu bikin,
ukan ini. Anak enam tahuna
dalam kama
kepalanya, seger
gan yang kami jadikan kamar. Kontrakan in
an gitu kep
Apa hak dia? Aku lebih tahu
in cuci itu," ucapku menunjuk mesin
h. Laila nggak salah, dan saya
akan lebih tepat itu saya lakukan pada ayah anak saya. Kamu
amarah sudah berbaur s
ah, mungkin dia tersin
ih duit. Lalu, Laila terima. Kata, Ibu. Tidak boleh menolak rezeki. Uang itu Laila simp
ar kamar, dan menjel
n kamu menjual kes
Dia langsung berlari ke ka
Mbak. Anggap saja itu sebagai tanggung j
idak ada dalam pikiranku. Jika masih bi
dalam hidupku. Terlebih setelah aku
antasnya. Tidak lupa juga dia mengatur letak colokannya.
n marah ke Laila, Mbak. Dia itu masih kecil. Saya janj
pun ucapan Rian. Sebelum pergi
ermisi,
in menjauh dan kemudian hilang
an dengan segala kebaikannya. Aku rasa, keputusanku sudah tepat. Untuk tida
*
s. Maklum saja, sudah setahun kasur itu me
etah memakai barang yang ada. Sering, aku merasa kasihan
. Segera mandi, kam
Laila yang masih meringkuk
i? apa tega tak menghiraukan, Ibu?
memelukku, dia menangis sesungguhan. Pelukan sia
fin,
asah, benar, dia menangis
an maaf
mulai tersenyum. Itu menanda
udah salah menceritakan kes
ak. Nanti ka
k. Beberapa saat kemudian aku
bersyukur, anakku termasuk anak yang pengertian da
n salat asar. Dua jam lagi anakku pasti pu
*
udah tersaji di bawah tudung saji. Aku terseny
pan dengan baik. Bisa digunakan
aikum, Bu. L
jak mende
apku senang melihat put
an,
udah,
h, Sa
.. eh t
ok cemberut," ucapku
uatu," ucap Laila segera
p rapat. Kusimpan dulu ke saku gamis. Setelah mengambilka
h amplop itu berhasil dibuka. Isinya
mbung