DILEMA SUAMI BAYARAN
n istri cantik luar dalam. Istri yang bisa menerima Barra lahir dan batin. Sebelum memulai pencariannya, Barra
isa juga malaikat. Ya, karena mereka tak pernah tahu apa yang Barra lakukan. Yang mereka tahu Barra adalah kepala keluarga yang nyari
jika kau bersedia menikahi an
erkata tidak, ini bukanlah hal yang benar. Tapi isi kepalanya mendorong Barra untuk men
ahaan kecil dengan gaji UMR. Bukan tak cukup lagi, tapi sangat kurang untuk hidup Barra dan keluarga. Ia harus pontang-panting mencari pek
ntang. Ia pikir ini adalah rejekinya
ntuk biaya pengobatan rutin sang Ibu dan sekolah adik-adiknya. Barra tak peduli dengan siapa ia akan menikah. Mungkin ini memang akhir pencariannya, Tuhan mengabulkan permohonannya. Barra sangat yakin
lby kalau ia ada lembur sampai pagi. Motor vespa jadul milik Barra melaju membelah jalanan sempit. Ia haru
. Ia kembali berhenti sesaat, di depan pagar besi yang tingginya mencapai dua setengah meter. Pagar ter
rogi, bukan karena ia akan ijab qobul. Melainkan gugup karena ia akan memasuki istana
arra mencium harum aroma uang di sana, seketika hatinya bersorak gembira. Setelah dibawa masuk oleh seorang
sa bodo. Ia tak mengenal satupun. Tibalah waktu Barra mengucapkan janji pernikahan. Ijab qobul pernikahan seharusnya menjadi momen sakral pengikat hubungan. Tapi mereka mempermainkan itu. Barra clingukan mencari sosok
dapat gadis cantik. Gadis blasteran Jawa dan Jepang. Barra sudah menduga-duga kalau ia akan dapat gadis sempurna, hidupnya akan beru
erima n
a para sa
ah
mduli
mencium punggung tangannya. Namun ada yang aneh, Barra seperti merasakan basah di
rra bersikap tak acuh. Lagian ia sudah dapat perempuan cantik. Hanya ting
Ke kamar."
Annisa yang memulai memimpin permainan. Barra bersiap menembakkan senjatanya. Ia tegang, gugup dan ada rasa takut menyakiti s
bukankah itu waktu yang luar biasa untuk sekali klimaks? Tentu saja. karena dalam waktu sepanjang itu Barra dua kali mencapai puncak, sedangkan Annisa baru sekali. Barra terjat
Ronde kedua dimulai. Pertahanan Annisa begitu kuat, sesi kedua berjalan lebih lama. Istirahat tiga puluh menit, lagi. Barra diusik tidurnya. Semalam penuh mereka be
rumah. Barra rasa ada yang mereka sembunyikan, Barra ingin melarikan diri dari sana. Hari ke empat Bar
s yang dibubuhi tanda tangannya sore itu ternyata surat perjanjian pernikahan. Barra terikat pernikahan itu selama satu tahun, ia tak bisa lari. Setelah satu tahun, ia baru
ang. Dia tidak bisa berbuat apapun, nyatanya Tuan Hiro sudah membeli tubuh dan harga diri Barra selama satu tahun. Barra
itu. Barra meringis malu setelah membaca lebel yang ada di bagian luar. Tapi kenapa Tuan Hiro sampai memberinya obat kuat. Terlalu
a merasa tak sanggup kalau harus melayani istrinya itu, badan Barra masih terasa remu
. Mereka langsung panik saat senjata sudah ada di tangan Annisa. Barra mendekat, pelan ia ambil
perjanjian itu selesai? Atau justru m
ambu