icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

DILEMA SUAMI BAYARAN

Bab 3 Gagal membeli mahar

Jumlah Kata:1293    |    Dirilis Pada: 11/02/2022

nkan Barra, hari itu saatnya mereka

by. Catatan yang dimaksud adalah daftar bahan

elain kuliah, Alby menjalankan rumah ma

bangun saat kedua anaknya sudah kembali dari pasar tradisional. Bukan karena Bu Neini pemalas, namun kondisiny

tkan adiknya. Biasanya Ervi lupa untuk lebih dahulu memasak bubur untuk sang

angkot untuk membawanya beserta barang belanjaan pulang ke rumah. Mereka tak malu melakukan aktivitas tersebut, biarpun t

?" Tanya Barra saat mereka

mata kuliah. Kayaknya Ervi lebih pa

gu kan bisa. Toh ada Ibu juga." Barra memberi saran pada Alby. Barra hanya bisa membantu warung makan ketika libur akhir pekan. Malam hari Barra juga

ai angkot tersebut berhenti di depa

p (BPC). Barra menjadi salah satu karyawan yang memiliki loyalitas tinggi. Sampai satpam perusahaan sangat hafal

tama mereka yang punya jabatan tinggi di perusahaan. Tak sedi

u dia biasa saja. Lebih tampan juga Pak Cha

yawan biasa, ada juga yang bilang dia orang susah." Balas karyawan la

nya mereka sengaja berbisik dengan volume suara sedikit tinggi. Barra tak mere

n berlari kecil. Astra menghampiri

Hari ini, aku full rapat di lua

siang ya." Jawab Barra, tak lupa mengingatkan Astr

antas ikut mendengar diam-diam. Mereka terkenal ratu gosip di divisiny

mencerminkan orang kaya, sedangkan calon suaminya. Ast

t tak terima kalau ada yang menjelekkan Barra. Bagi Astra, Barra yang terbaik. Sedangkan Barra hanya menunduk

arah empat karyawan perempuan yang

n lagi? Kalian sudah bosan, bekerja di sini?!

si dulu." Seketika mereka

tenaga sebelum memimpin rapat." Barra meraih tangan A

ra masih dengan kemarahannya. Bibirnya turun, cemberut.

Barra sembari mengusap puncak kepala Astra. "Sana berangkat,

t yang akan membawanya ke lantai empat belas, di mana kubikelnya berada. Sedangkan Astra menj

an menjadi calon menantu pemilik perusahaan tak menjadikan Barra semena-mena. Ia tetap mengingat tang

a, namun Barra tak juga beranjak dari kursinya. Kubikel Butet berada tepat di samp

ang." Barra menjawab tanpa mengali

sekali ka

a janji den

ah mengatakan itu, Butet menghi

angkat panggilan tersebut, dan menutup setelah menga

enghabiskan sore di mall. Tujuan utama Barra dan Astra adalah toko perhiasan. Mengingat waktu semakin

t. Kecepatan sedang menjadi pilihannya untuk

memulai percakapan. Tangannya li

menurutku." Jawab Astra seraya meny

menangkap nama yang tertera di layar. Dengan gerakan lambat, Barra menjawab panggilan tersebut. Barra

laju mobil di pinggir jalan. Astra menatap

a kita harus ditunda sampai lusa? Bagaimana?" Tanya Barra meminta pendapat. B

an suatu hal yang aneh saat tiba-tiba Barra memutuskan untuk segera pulang. Selama menjalin hubungan dengan gadis b

panya di parkiran kantor. Akan membuang-buang waktu ketika

gan karena Ibu sepertinya hanya ingin bertemu denganku. B

sungguh lucu dengan sikap kekanakan. Baru sekali ini Astra melihat tingkah konyol seorang Barra. Astra ya

. lengkap dengan alamat tujuan yaitu jalan sukmawa

ermintaan ma'af. Lalu ia menghil

, Astra.' Barra membatin setelah mobil

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka