The Ceo's Wife
nya begitu keras, seperti adik hull yang berbadan hijau itu. Dengan pakaian jas serba hitam menghamp
ull itu adalah bodyguard tu
an lamunan Nina. Nina kembali kaget "a, a, apa m
taannya lagi, "apakah kau menerima lamara
ua kejadian ini. Tuan Hanson mengerti dia langsung melirik an
mengeluarkan kalimat,
bukan permintaan, melainkan perintah."
a-pura bodoh padahal dia sangat menginginkan pernikahan ini. Wanita ma
agaimana mungkin pria angkuh it
dak hanya angkuh, tetapi dia jug
takan langsung kepada sih pria terseb
Pria berotot itu menjaga pintu ruang inap, satu badan saja hampir menutup pintu ruang ina
sekarang?" tanya pria paru baya
a "bagaimana nak Nina?"
tu, tidak mungkin dia menolaknya. Bagaimanapun dia tidak bisa
ni Nina mengangguk pasrah, kemudian senyum mani
." perintah tuan Ha
tuah Hanson yang masih terbaring
ditutupi dengan kain putih, entah dari mana data
, kita mulai sekara
mempelai wanita bagaiman
ia tidak bisa melawan takdir, yah menurutnya ini adalah tak
capkan bismillah hirohmannirohim," ucap
ng putri yang bernama Nina Defras binti Jon Defras deng
binti Jon Defras dengan mas kawin t
' tanya penghulu menatap satu-p
cap mereka yang ad
il alamiin.'' lanjut p
sempat di beli oleh Alex ke salah satu tokoh berlian, da
Xander." ucap pak penghulu d
kahannya tuan." uca
n Nyonya Xander atas sta
aka tua lagi." ucap Alex terkeke
sama sekali, ia hanya sibuk d
tun baik istrimu dan jaga dia. Nak Nina, kau juga harus layani suamim
sa mengangguk menangga
irannya sendiri, terlebihnya lagi ia benar-benar tidak siap untuk me
a Nina. Sedari tadi hanya hening yang menemani mereka, belum ada sepata
la
elisah, dia melihat ke arah sang ayah yang tertidur lelap dari
on. Bram berdiri menuju brankar ayahnya, dia menatap lekat sang ayah
cap Bram menepuk bahu sang
ekali lagi. "ayah, ayah bangunlah ini
ba di ruang inap dia langsung mencek keadaan tuan Hanson, dengan sedikit kaget Dokter
ran, "apa yang terjadi pada
anda sudah tiada." jawab
Dokter, "apa yang kau katakan! berani sekali kau mengata
a sudah tidak bernyawa."
ter Leon. Dokter Leon kaget dan menyeka d
LI LAGI." ter
a lebih teliti untuk memeriksa pasien takutnya dia membuat kesalah
sudah tidak bernafas lagi.
mengalir deras, "keluar kau.
pergi dengan tergesa-gesa