School and Love
hari pertama sekolah, anak-anak yang lain ditemani orang tuanya. Namun tidak untuk Laisa. Ibunya sedang sibuk di pas
dia berjalan kaki sejauh 1 km, sekarang ia harus berjalan kaki sejauh 2 km. Di jalan menuju sekolah, b
tama kenapa beg
ke sekolah dan membersihkan bajunya yang kotor
lah. Ia tidak punya kendaraan atau sepeda yang mengantarkannya ke sekolah. Sesekali mungkin bersama teman atau sopir t
pembiayaan gratis selama 3 tahun. Oleh karena itu juga, Laisa harus belajar lebih keras agar prestasinya tidak turun ketika kenaikan kelas nanti. Dari latar belakang keluarganya sendiri, Laisa merupakan gadis sederhana dari kalangan menengah kebawah. Baginya, diterima di SMA Semesta menjad
*
cap salam pertamanya dan langsung masuk. Ketika masuk gerbang, tidak
KK
lah hingga membuat lututnya berdarah. Pria itu di
ihat-lihat dong! Dipa
alkan Laisa yang masih berada di bawah s
jika ia sendiri yang sebetulnya salah, karena ia benar-benar menjaga diri dari orang asing apalagi belum ia kenal sama sekali. Walhasi
*
p lebar sehingga butuh penanganan lebih. Wali kelasnya langsung memin
duduk denga
inggal tempat dudu
izin di tukar de
gan itu. Laisa tidak ingin mengambil resiko jika nanti akan
pakah ada yang ingin bertuka
Saya Bu, S
pa siswa mera
gi. Banyak gadis yang mengidamkan duduk di samping pria keturunan konglomerat ini. Namun pria itu malah tidak ingin duduk di samping para gadis kecua
ogan tetap bersikap sombong. Dia masih tidak mer
m. Tidak bicara apapun dengan pria
ika kelas berakhir, ia memberi Lais
buat nabrak lo. Sebagai gantinya, nanti mau ga ke
an isi surat dari
kan pulang ke rumah. Seperti biasa dengan jalan kaki. Karena kakinya
g datang. Si tuan muda tajir ini menuju ke kelas, tetapi Laisa tidak ada. Putar ke ruang UKS, tetap tidak ada. Akhir
n dari tadi. Anak - anak yang lain sud
, sopir prib
a dulu. Saya masih capek seh
amanya. Dia hanya kecewa dengan penolakan Lai
p ada truk lewat yang memberinya tumpangan. Tetapi nihil. Laisa, gadis 16 tahun ini harus tetap berjalan supaya bisa
ti dulu pak. Sepert
tas turun dari mobil. Ia merasa iba denga
o aku antar pulang.
i tidak mendengar apapu
engerin gu
turun dari mobil. Mendekati dan berniat m
ngan kamu s
ngkat dan berh
memegang pundak a
n tadi pagi. Gue sudah ingin
dan duduk ditepian jalan. Dema dibuat
Gue merasa bersalah sama lo
salahannya dan mengajak L
ia pucat sekali dan sudah
temenku ke mobil pa
ik
menangis. Kali ini dia merasa sangat kedingin
lu ya. Kali ini lo har
ingin mengenakkan jaketnya. Laisa lantas tertidur
ja kelihatan kalem, kalau ud
bil tersenyum
*
ini? Sudah
di warung tepi sawah. Sebetulnya Dema ingin bertanya rumah Laisa, tetapi dia tidak te
a jam gue nungguin lo bangun. M
opi dan snack yang ia pesan beberapa menit lalu. Laisa masih
i mobil ini?" Tany
k miring. Seperti mengeje
tapi kok pelupa ba
sud
sa dengan
k makan buntut ayam. B
ih bersikap nggak
nterin. Tadi gue nanya warga, katanya daera
. Terimakasih su
sini gue
Laisa berjalan. Namu
iri. Silahkan anda pulan
ya. Pasti sudah ditunggu oleh ibu u
itu, Dema
r. Tidurnya lama juga. Bikin gue ngga cepet balik ke rum
nghilang dari pandangan. Hari ini hari pertamanya di sekolah. Awal yang cukup menye
a gadis itu tadi? Kok