icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

School and Love

Bab 2 Siapa Namanya

Jumlah Kata:1383    |    Dirilis Pada: 01/02/2022

perban. Ia membuka pintu dengan hati-hati, takut jika ibunya

ek

at mengagetkan ibu yang di dapur.

saja kamu? Kena

rja kelompok, jadi La

r. Sebentar lagi harus antar pesanan

ik

pelan. Khawatir jika ibunya tahu

s? Kok bisa sampai di

etika ibunya tahu dan bagaimana

h sewaktu olahraga. Maaf Lais

bibir bawahnya. Baru pertama kali

sedang tidak bo

aisa menjawa

Di luar sana memang harus

hati-hati. Laisa bant

u sedang sakit. Nanti bi

menjual kue. Takut jika terjadi ap

Nak. Hati

berteriak ke beberapa rumah warga. Ada sejumlah ibu-ibu yang membeli, lainnya hanya tanya harga saja. Mereka bilang har

aru saja usai bermain bola voli di lapangan RW. Ia mengenaka

ualannya. Apakah sudah

ih sisa 5 biji.

gatal. Ia agak sungkan karena cukup lama t

, aku cob

Bahkan tak jarang Anan mencuri pandang kepada Laisa. Maklum, mereka sudah berkawan sedari kecil, mulai SD hingga

as. Ia sering menjuarai beberapa cabang olahraga non akademik dan tak tertinggal pula prestasi akademiknya. Or

hap memakan ku

m...Berapa harga semuanya Laisa? Aku beli semu

h Anan. Di

ualan ibumu. Nanti pasti ditanyakan kemana ua

Betul yang dikatakan Anan. Laisa d

a 10 rib

rumahmu, hehe. Aku pengen main catur sama kamu. Kan dul

bersemanga

leh. Kamu inga

a tidak pernah ke rumahmu Lay. T

coba berhenti

ong pembicaraan dan me

apa

sebela

apa ada hewan terte

ilent,

bil kue yang belum

k you

esekali menatap Anan, namun berusah

erasa senang bertemu Anan. Ia masih saja mengagumi lelaki berkulit sawo matang itu sedari duduk di bangku SMP. Namun Lais tetap tidak berani menyatakan pera

*

menggembirakan sang ibu. Ia duduk di ruang t

i hasil j

masuk dari pi

Kamu mesti capek ya, apala

k, membenarkan

ba hitung dulu keuntungan hari i

a b

gnya. Ia hanya bisa berjalan pelan, bahkan sesekali merintih di dapur ketika mendapati penyakitnya yang kambuh. Ibu Lais

unya tidak memperbolehkan anak gadis tidur di sore hari. Seluruh kaki Laisa bengkak dan leb

g sempat memberinya tumpangan mobil. Ia berusaha mengingat nama laki-l

Hey..

melamunkan sesuatu yang t

ai

maaf... A

sadar dengan p

ti perbannya. Ada obat luka di k

Lais ke ka

an kemana-mana. Pria itu c

Bersyukur tadi Anan tidak melihat kakinya

*

bati lukanya. Ia sedang membaca buku untuk pelajara

lupa. Atau besok coba aku tan

ya dala

lkan, dia melihatku terjatuh teta

mbalas kebaikan orang lain. Bukan menyimpan rasa dendam. Seburuk apapun

enolongku dengan tumpangan mobi

memilih tidur dan merehatkan badan. Hari ini begitu lelah baginya. Ia harus mengisi daya kembali untuk esok. Ia yaki

*

uduk bersandar di ranjang tidurnya. Ia mengenakan headset di telinga sem

i secangkir kopi dan dua potong roti bakar buatan asisten rumah ta

l bu guru dan temen-temen sempet nyebut namanya. Tapi kenapa

da yang bern

menyerah. Dia mulai mereba

besok ia harus sekolah dan berangkat pagi un

a perhatian gue dari tadi. Aahh.. And noo. Gue ngga boleh suka sama dia. H

gan gadis yang ia benar-benar lupa siapa namanya itu. Namun ia berusaha keras menutupinya. Alasan pertama, orang tuanya konglomerat dan sangat memperhatikan siapapun ya

ma masih tida

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka