Pelakor tak pantas bahagia
s di beri pelaj
Dengan sisa tenaga yang di miliki, k
angannya terlepas
atuh t
a terbatuk, baik Maya maupun M
ira, melihat hal itu bu Mira mengambil figura yang te
gh
api dia tak peduli, targetnya adalah gad
ah, ketika rambutnya di tarik. Dia hanya
nya. Tak akan ada yang bisa
, mendorong Maya
nti
kan tersebut, langsung berb
h Danu merah m
n ini!" g
aca situasi, segera m
! Mereka men
hat apa yang baru saja ibunya laku
erbuat? Bikin malu
ikin malu? Ibu atau kamu?
orang, terus mengeroyok yan
angkat telpon, tidak akan Ibu sama M
ular seperti dia." Mira yang se
k usah ikut camp
kecil, antara Anak dan oran
rinya berharap Danu mengu
sini. Sekarang kamu ikut Ibu pulang," ajak
silahkan Ibu dan Mira pu
u tidak pulang bersama Ibu, berarti, kamu sudah siap di
ibunya tau betu
nya bu Marni in
t Ibu pulang," put
ntai harta daripada kamu, SUND*L!"
mengepalkan tangan. Tak mungki
Makinya da
gi, hatinya tiba-tiba nyeri. Terbayang perja
menghembuskan
tamunya berantakan, tambah memb
dia memperhatikan tangannya. Matanya terbelalak, telapak tangan sampai siku
ku butuh dokte
, berganti pakaian. Lalu sege
**
Langsung ke rumah sakit saja," pe
Mira bisa di obati d
ngobati Mira?" tan
a paruh baya itu sedang me
i luka Mira, terus untuk apa kita
ntrasi menyetir. Ibu tidak mau kalau karena kelalaian
u. Tapi, dia tak mau Danu kemb
onsentrasi dengan
awan dengan pelako
anu, dia mendengar
ruang ICU. Danu yang masih tidak tau apa yang terjad
ki yang sangat di kenal oleh Danu keluar. Mereka saling b
gh
gh
a akan mendapatkan bogem di p
u kamu lupa, akan aku ingatkan," t
itu memegang kerah baju Danu, dia begi
kerjakan, ketika tau kalau
bisa merawatnya sendirian, ternyata f
ceritakan semua kronologi yang te
ikku, ceraikan dia! Dengan senang hati
ma fasilitas mewah dan menggunakan harta Airin sesuka hatinya, maka dia t
g terjadi dengan Airin." Denga
mu menjaga adikku dengan baik." Andika kembal
." Intan tiba-tiba dat
ilepaskannya ke
esai!" ucap And
kah Intan, meninggalkan Danu dan ke
k jagain kak Ai
bajunya yang kusut, lalu melangkah me
i ruangan itu untuk pertama kalinya. Karena pecah pembuluh darah pada pinggang, a
r Airin, nampak monitor yang di penuhi kab
tangan. Ada sesuatu yang perih di d
ihat Airin yang sedang menutup ma
ia baru sadar kalau tangan yang sekarang di
berbalut kulit, tanpa da
npa di sadari oleh Danu, sebutir bening
enghirup lembut wangi tangan wani
, dia kembali memutar