icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pelakor tak pantas bahagia

Bab 3 Dua Lawan Satu

Jumlah Kata:1018    |    Dirilis Pada: 29/01/2022

k sudah datang bertamu, dia tak mau tidur

berjalan, pintu tempat Airi

D lengkap keluar dar

audara Airi

u Mira sambil me

gar panggilan dokter

ya kami masih bisa mengembalikannya. Jadi, untuk penanganan lebih intensif, kami akan memin

ng. Tapi, tolong selamatkan

a permisi, mau kembali menangani pasien.” Kedua tangan

kakakmu yang kau kenal.” Kembali,

antor kak Danu. Dijamin pasti Ibu langsun

Di rogohnya tas merek gincu, lalu me

telah berbasa basi sejenak. Bu Ma

elpon bercerita tenta

ah jam, bu Ma

rubah-ubah, ketika mendenga

an telponnya, Mira mend

ak Danu di mana?” Mira

ingkuh, Mir. Selama ini dia telah memboho

sebesar itu. “Semua orang di peru

n berbuat apa?

ah lama tau kalau Da

ah di ancam. Kalau dia memberi tahu kepada i

etul kekhaw

kamu akan tau,”

**

ebuah tangan mem

ak kaget. Melihat Danu tel

n kokoh itu dari pinggangnya.

epada Danu. Karena, meninggal

ti, untuk tak bertemu lagi

tidur di sampingnya, keingina

gan cepat, dia berencana m

sih tertidur. Nampaknya dia terlihat

kulkas, mengeluarkan semua bahan makanan untuk membu

di dapur, terdengar

jam pendengaran. Jangan sampai dia sala

-pagi sudah bert

dengan sembarangan,

an di pintu semakin cepat dan k

rbuka, dia melihat seorang wanita paruh baya, bers

ggoda anak saya?” tanya bu Marni

u memaksa masuk, Maya yang tak siap dengan p

rni sambil tersenyum. Tapi, dari intonasi suaran

k tau siapa anak

as kalau wanita itu

ternyata pembohong j

enal anda. Jadi, tolong pergi

ng saya, jangan mimpi kamu punya rumah,” bu Marni

nya?” tant

perabotan rumah, baju, sampai BH dan Celana da*

...

*

...

alu berkata “Jaga bicara anda!

ng perih, dia tak menyangka M

an kalau di datangi. Berbeda d

kakinya, wanita sia*an ini pu

ra maju dan menarik rambut Maya,

au kamu mau bertarung. Ayok, lawan sa

Maya masih dala

menjaga keseimbanga

gh

nghantam me

an

Maya terduduk di

Mira tambah men

butnya. Karena merasa kekuatan Mira besar, akhirny

teriak

rlepas dari

ucing garong, Bu,” uca

erkataan anaknya itu ikut

bukan kucing garong

li menyulut emosi Maya. Dia seg

tersungkur. Kakinya dengan cepat meng

ni menarik tangan Maya

lik dan menghentakkan tangannya. Bu Mirna terh

oyok. Coba satu lawan satu!” seru M

berada di belakang Maya. Lengannya dia kalungkan di le

an Mira. Tapi tenaganya kalah d

mulai kehilangan oksigen. Tanganny

ehabisan napas, dia sama sekali tak punya niat untuk

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka