icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dinikahkan Karena Hutang

Bab 2 Harapan yang Semu

Jumlah Kata:1094    |    Dirilis Pada: 28/01/2022

k-baik saja. P

pkan oleh Om Darma-orang yang baru saja memintaku untuk secepatnya menikah dengan anaknya karena hut

arus patuh dengan suami dan mungkin dilarang untuk pergi sesuka hati. Dan lagi, aku harus mel

ali memegang pipi bekas tamparan yang Mama Rita lakukan. Ada rasa per

Aku sangat takut jika nanti di malam pertama laki-laki itu akan melakukannya dan memaksa unt

*

suaminya pasti akan sangat beruntung mend

n akan menikah menuruti permintaan Mama Rita. Dengan berat hati, aku

t muda seperti ini sih? Bukankah lebih baik kulia

auh rasa sedihku itu agar tidak memalukan keluargaku sendiri. Mama Rita pun sudah mewanti-wanti agar

lagi yang mempedulikanku. Papa pun sudah tidak lagi memikirkan peras

ku saja biar terlihat semakin cantik dan menarik, bukan ingin tau tentang permasal

i karena hutang mereka. Sudah pasti, mereka akan menutup rapat-rapat rahasia ini agar tidak ada orang yang mengetahui. Mungkin malu, atau apalah aku tidak

t bibirnya yang mencebik. Ia kembali mer

ri ya? Kalau ngomong kok sadi

ahal di depannya ada cermin dan bisa melihat dari pantulan yang a

sambil memaksa un

nikahan ini adalah perjodohan?"

adahal belum lama ini ia sudah pergi, kini malah sudah menampaka

s ikhlas dan bersabar ya? Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik untukmu. Jangan lupa tersenyum ya?" Kini ia berbicara kepadaku. Entah apa maksudn

Terima kasi

kamu jadi

mimu usianya lebih tua sepuluh tahun darimu, Ren? Aku

Rita yang masih berdiri di ambang pintu. Lagi-lagi aku melihatnya dari pantulan cerm

i! Perhatikan langkah kalian. Apa kalian tidak

ahi kedua sahabatku itu. Melati dan Lily. Entah bisa kebetulan s

benar tidak melihat ada Tante di

oh seperti awal masuk ke ruangan ini. Aku hanya bisa

keputusan Iren untuk menikah. Jangan malah ditanya yang aneh-aneh. Iren past

i ini. Seperti barang yang tidak mempunyai perasaan sama sekali. Padahal, aku sangat bahagia saat

kecerobohan kami." Kali in

r lagi akan dimulai. Iren sebentar lagi pasti akan keluar d

itahukan sesuatu kepada Iren terlebih dulu, Tan?" Mendengar perk

kan pergi dari sini untuk persiapan acara

tanyaku sakin

amu. Mamamu itu lho, sudah kayak siluman ular saja. Menyebalkan sete

ular itu. Heran nggak sih!" Lily pun iku

ersis seperti siluman ular. Uc

rias yang masih berusaha merapikan pakaiank

ergi ke tempat duduk tamu dulu. Nanti takut disemprot sama sil

Saat ini hanya bisa pasrah dan kembali mengingat perka

Engkau pilihkan untukku, aku mohon ku

pelaminan seraya memanj

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Harus Menerima2 Bab 2 Harapan yang Semu3 Bab 3 Dia Tau Kenapa Mau 4 Bab 4 Dia Sengaja, Atau5 Bab 5 Perlakuan Mas Daffin6 Bab 6 Kejadian Tidak Terduga7 Bab 7 Om Satya8 Bab 8 Malam Pertama9 Bab 9 Sekamar tapi Tak Seranjang10 Bab 10 Selalu Dimanfaatkan11 Bab 11 Kamu Marah 12 Bab 12 Ternyata13 Bab 13 Pemalu tapi Menyebalkan14 Bab 14 Belum Terjawab15 Bab 15 Kebahagiaan yang Nyata16 Bab 16 Bertemu17 Bab 17 Terluka18 Bab 18 Ucapan Manis Mas Daffin19 Bab 19 Tamu Tak Diundang20 Bab 20 Om Satya Memaksa21 Bab 21 Alasan Om Satya22 Bab 22 Rahasia yang Mulai Tersingkap23 Bab 23 Ketulusan Cintanya24 Bab 24 Tidur Seranjang25 Bab 25 Sangat Memalukan26 Bab 26 Sprei Bernoda27 Bab 27 Apa Mas Daffin Sudah Ingin 28 Bab 28 Pesan Ayah29 Bab 29 Jangan Sentuh30 Bab 30 Sugar Baby31 Bab 31 Bertemu Lagi32 Bab 32 Kakak 33 Bab 33 Cemburukah 34 Bab 34 Ada Jarak35 Bab 35 Adifa36 Bab 36 Apa Hubungan Mereka 37 Bab 37 Tidak Percaya38 Bab 38 Bara39 Bab 39 Pengganggu40 Bab 40 Video41 Bab 41 Janggal42 Bab 42 Prasangka Buruk43 Bab 43 Sebuah Bukti44 Bab 44 Anton45 Bab 45 Hubungan Adifa dan Anton46 Bab 46 Kasus Selesai47 Bab 47 Rencana Bulan Madu48 Bab 48 Saling Menyentuh49 Bab 49 Mengkhawatirkan Bara50 Bab 50 Ide Lily51 Bab 51 Kecupan dan Pelukan52 Bab 52 Keputusan Mas Daffin53 Bab 53 Sikap Aneh Mas Daffin54 Bab 54 Respon Ibu Mertua55 Bab 55 Berangkat ke Villa56 Bab 56 Foto Berdua57 Bab 57 Menikmati58 Bab 58 Apa yang Terjadi pada Melati59 Bab 59 Malam yang Mendebarkan60 Bab 60 Menunaikan Nafkah Batin61 Bab 61 Keegoisan Mama Rita62 Bab 62 Berharap63 Bab 63 Pulang Ke rumah64 Bab 64 Acara yang Mengejutkan65 Bab 65 Memberanikan Diri66 Bab 66 Rencana Mengusut Masa Lalu67 Bab 67 Pembicaraan Sengit68 Bab 68 Masih Ada Trauma69 Bab 69 Bertemu Om Satya70 Bab 70 Rahasia Besar Om Satya71 Bab 71 Ke Hotel72 Bab 72 Pada Akhirnya