icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dinikahkan Karena Hutang

Bab 4 Dia Sengaja, Atau

Jumlah Kata:1106    |    Dirilis Pada: 28/01/2022

ya pun tanpa ekspresi. Seolah dialah orang yang enggan bersentuhan denganku. Jika m

uk mengenang hari bahagia kalian! Nggak sayang apa?" Fotografer yang sudah si

to dengan teman-temannya saja." Ia sekilas memba

di dalam hati. Entah apa. Tetapi, ada rasa bahagia saat mel

Eh tunggu! Kamu 'kan memang takut disentuh sama laki-laki! Oh, mungkinkah dia s

pa memperhatikan volume suaranya. Sek

mulutnya, karena beberapa pasang mata mulai menyoroti kami. A

um sama suamimu, dia rela be

epuluh tahun, ternyata nggak buruk-b

mang karena mengagumi sikapnya kepadaku tadi, atau justru karena melihat ketampanannya

ai istrinya ya, kalau seandainya dia sudah mengetahui semua kondisiku."

teruskan sesi pemotretannya? Pangerannya suda

enyebalkan. Jika memang apa yang dikatakan fotografer itu benar, bagaimana nasibku nanti?

asuk ke dalam kamar itu dulu. Kamar yang di dalamnya ada l

nggak sabar mau malam pertama, eh, padahal belum malam sih," ucap f

harus foto sebanyak mungkin." Aku menggandeng kedua

lihat ke arah kamar yang di dalamnya ada Mas Daffin, ternyata pintu itu sedikit terbuka. Namun, detik itu juga,

ak punya kenang-kenangan sama suami? Coba deh, suaminya dirayu sebentar dan ajak ke sini

a katakan. Aneh sekali dua orang yang sedang merasakan kebahagiaan, justru tidak mempunyai foto di saat hari p

i rumahmu tidak ada foto kalian saat

jika aku ini trauma dengan sentuhan laki-laki. Apa ia tidak berpikir saat

ntuhan dengan laki-laki yang membuatku menjadi seperti ini. Jadi sekarang aku harus apa? Apakah h

Mama Rita dengan aktingnya yang cantik itu, tetap berusaha u

u minta, saat foto berdua nanti, aku nggak mau berpose mesra. Aku malu

h halal, boleh dong berpose mesra? Itu yang ditunggu-tunggu 'kan?" Lagi

berfoto seperti ini, aku merasa malu. Jadi tolon

orang di tempat ini kebingungan saat aku harus tiba-tiba hilang kesadaran. Ini adalah hari bahagia untuk semua orang,

ing ada foto kalian berdua di hari bahagia kalian. Masa iya,

t. Sudahlah, aku harus melangkah ke kamar dan meman

dulu." Berat sekali mengatakanny

sudah lumayan lama di dalam kamar, ia belum mengganti pakaiannya. Jadi, apa yang ia lakukan di dalam s

e sini hanya untuk mengajakmu ikut dalam

arah lain. Tidak sopan memang. Masa berbicara dengan suami sendiri

k menyelesaikan perkataan terdahulunya. Justru ia langsun

belum kita benar-benar melakukannya.

Apa?" Ia tak m

as." Aku sangat ragu saat mengatak

masih capek. Ingin cepat

san ini. Bagaimana ini? Apakah ia mau menuruti permintaanku? Atau justru ia tak mempedulikannya? Kenapa juga ia tidak m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Harus Menerima2 Bab 2 Harapan yang Semu3 Bab 3 Dia Tau Kenapa Mau 4 Bab 4 Dia Sengaja, Atau5 Bab 5 Perlakuan Mas Daffin6 Bab 6 Kejadian Tidak Terduga7 Bab 7 Om Satya8 Bab 8 Malam Pertama9 Bab 9 Sekamar tapi Tak Seranjang10 Bab 10 Selalu Dimanfaatkan11 Bab 11 Kamu Marah 12 Bab 12 Ternyata13 Bab 13 Pemalu tapi Menyebalkan14 Bab 14 Belum Terjawab15 Bab 15 Kebahagiaan yang Nyata16 Bab 16 Bertemu17 Bab 17 Terluka18 Bab 18 Ucapan Manis Mas Daffin19 Bab 19 Tamu Tak Diundang20 Bab 20 Om Satya Memaksa21 Bab 21 Alasan Om Satya22 Bab 22 Rahasia yang Mulai Tersingkap23 Bab 23 Ketulusan Cintanya24 Bab 24 Tidur Seranjang25 Bab 25 Sangat Memalukan26 Bab 26 Sprei Bernoda27 Bab 27 Apa Mas Daffin Sudah Ingin 28 Bab 28 Pesan Ayah29 Bab 29 Jangan Sentuh30 Bab 30 Sugar Baby31 Bab 31 Bertemu Lagi32 Bab 32 Kakak 33 Bab 33 Cemburukah 34 Bab 34 Ada Jarak35 Bab 35 Adifa36 Bab 36 Apa Hubungan Mereka 37 Bab 37 Tidak Percaya38 Bab 38 Bara39 Bab 39 Pengganggu40 Bab 40 Video41 Bab 41 Janggal42 Bab 42 Prasangka Buruk43 Bab 43 Sebuah Bukti44 Bab 44 Anton45 Bab 45 Hubungan Adifa dan Anton46 Bab 46 Kasus Selesai47 Bab 47 Rencana Bulan Madu48 Bab 48 Saling Menyentuh49 Bab 49 Mengkhawatirkan Bara50 Bab 50 Ide Lily51 Bab 51 Kecupan dan Pelukan52 Bab 52 Keputusan Mas Daffin53 Bab 53 Sikap Aneh Mas Daffin54 Bab 54 Respon Ibu Mertua55 Bab 55 Berangkat ke Villa56 Bab 56 Foto Berdua57 Bab 57 Menikmati58 Bab 58 Apa yang Terjadi pada Melati59 Bab 59 Malam yang Mendebarkan60 Bab 60 Menunaikan Nafkah Batin61 Bab 61 Keegoisan Mama Rita62 Bab 62 Berharap63 Bab 63 Pulang Ke rumah64 Bab 64 Acara yang Mengejutkan65 Bab 65 Memberanikan Diri66 Bab 66 Rencana Mengusut Masa Lalu67 Bab 67 Pembicaraan Sengit68 Bab 68 Masih Ada Trauma69 Bab 69 Bertemu Om Satya70 Bab 70 Rahasia Besar Om Satya71 Bab 71 Ke Hotel72 Bab 72 Pada Akhirnya