icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dinikahkan Karena Hutang

Bab 5 Perlakuan Mas Daffin

Jumlah Kata:1079    |    Dirilis Pada: 28/01/2022

sukanya aneh-aneh saja deh. Ayo, silakan naik ke pelaminan lagi." Fotograf

? Harusnya tangan suami digandeng dong," ujarnya lagi sa

yang duduk. Kami akan saling men

Mas Daffin. Ia mengatakannya lumayan lantang. Aku pun iku

suk ke kamar, ternyata ada perjanjian seperti it

a. Terdengar kasak-kusuk dan tawa kecil yang menyertai. Aku pun malu. Mas Daffin te

lu kalau harus mengumbar kemesraan di depan um

ang ini. Aku pikir ia tipe orang yang pendiam. Namun, saat berbicara, ia bisa mengejutkan banyak orang. P

banget!" te

deh!" Lily

ke arah dua sahabatku itu. Rasanya ingin memarahi tingkah mereka, tetapi sudah terlanjur banyak

a orangnya cuek banget seperti nggak ada peduli-pedulinya.

baru sekarang ia menginginkan Mas Daffin? Andai saja waktu itu, sekarang pasti bukan aku yang ada di pelaminan ini. Entah

p apa yang diucapkan Om Darma kemarin akan benar-benar terjadi. Mas Daff

annya. Ia berdiri di belakang kursi, tanpa berniat menyentuhku sedikit pun. Fotografer itu membidi

ien seperti kalian. Lucu banget. Padahal sudah halal, malah masih malu-malu kucing begini. Bersentuhan saja menungg

pikir dia laki-laki, berkumis pula. Tetapi, lisann

ke kamar lagi. Masih capek," ucap M

er sambil tersenyum. "Ayo keluarga inti berkumpul

ua tiba-tiba memujiku. Namanya Bu D

dapatku tentang semua yang nanti akan dibutuhkan untuk pernikahan ini. Aku kira, ibu mertuaku

lagi. Semoga mereka akan selalu baik sampai kapan pun dan akan memperlakukanku layaknya anak kandungnya

aksudnya." Aku canggung send

salah panggil lagi kok. Kamu harus bahagia ya?" Rasanya damai sekali saat menden

dan tersenyum saat me

nya. Seperti itu saja masa malu sih? Nggak mesr

, meski tidak langsung bersentuhan dengan kulit, tetapi Mas Daffin adalah laki-laki y

. Kamu akan baik-baik saja." Ibu mer

ntang kondisiku? Lalu, mengapa

ang lengannya Mas Da

gisyaratkan bahwa apa yang kulakukan nant

a. Namun, aku berusaha untuk tetap tenang. Mengat

sesepele itu, aku sudah mulai merasakan gejala yang lain. Senyumku mengembang. Tetapi, perasaanku tersiksa. Fotografer itu pu

kembali ke kamar," kat

aku paham apa maksudnya. Seketika itu, aku pun melepaskannya. Lega rasanya, akhirnya derita ini

a itu, aku pun bisa mengatur kondisi diri ini. Trauma itu mulai memudar. Entah sampai kapan, hidupku dipermainkan oleh keterbelakangank

idak peduli dan tidak sopan. Tetapi, dia laki-laki yang bertanggung jawab da

alas senyumannya. Apakah yang keluar dari lisannya itu nantinya akan terwujud? Atau mereka hanya berpu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Harus Menerima2 Bab 2 Harapan yang Semu3 Bab 3 Dia Tau Kenapa Mau 4 Bab 4 Dia Sengaja, Atau5 Bab 5 Perlakuan Mas Daffin6 Bab 6 Kejadian Tidak Terduga7 Bab 7 Om Satya8 Bab 8 Malam Pertama9 Bab 9 Sekamar tapi Tak Seranjang10 Bab 10 Selalu Dimanfaatkan11 Bab 11 Kamu Marah 12 Bab 12 Ternyata13 Bab 13 Pemalu tapi Menyebalkan14 Bab 14 Belum Terjawab15 Bab 15 Kebahagiaan yang Nyata16 Bab 16 Bertemu17 Bab 17 Terluka18 Bab 18 Ucapan Manis Mas Daffin19 Bab 19 Tamu Tak Diundang20 Bab 20 Om Satya Memaksa21 Bab 21 Alasan Om Satya22 Bab 22 Rahasia yang Mulai Tersingkap23 Bab 23 Ketulusan Cintanya24 Bab 24 Tidur Seranjang25 Bab 25 Sangat Memalukan26 Bab 26 Sprei Bernoda27 Bab 27 Apa Mas Daffin Sudah Ingin 28 Bab 28 Pesan Ayah29 Bab 29 Jangan Sentuh30 Bab 30 Sugar Baby31 Bab 31 Bertemu Lagi32 Bab 32 Kakak 33 Bab 33 Cemburukah 34 Bab 34 Ada Jarak35 Bab 35 Adifa36 Bab 36 Apa Hubungan Mereka 37 Bab 37 Tidak Percaya38 Bab 38 Bara39 Bab 39 Pengganggu40 Bab 40 Video41 Bab 41 Janggal42 Bab 42 Prasangka Buruk43 Bab 43 Sebuah Bukti44 Bab 44 Anton45 Bab 45 Hubungan Adifa dan Anton46 Bab 46 Kasus Selesai47 Bab 47 Rencana Bulan Madu48 Bab 48 Saling Menyentuh49 Bab 49 Mengkhawatirkan Bara50 Bab 50 Ide Lily51 Bab 51 Kecupan dan Pelukan52 Bab 52 Keputusan Mas Daffin53 Bab 53 Sikap Aneh Mas Daffin54 Bab 54 Respon Ibu Mertua55 Bab 55 Berangkat ke Villa56 Bab 56 Foto Berdua57 Bab 57 Menikmati58 Bab 58 Apa yang Terjadi pada Melati59 Bab 59 Malam yang Mendebarkan60 Bab 60 Menunaikan Nafkah Batin61 Bab 61 Keegoisan Mama Rita62 Bab 62 Berharap63 Bab 63 Pulang Ke rumah64 Bab 64 Acara yang Mengejutkan65 Bab 65 Memberanikan Diri66 Bab 66 Rencana Mengusut Masa Lalu67 Bab 67 Pembicaraan Sengit68 Bab 68 Masih Ada Trauma69 Bab 69 Bertemu Om Satya70 Bab 70 Rahasia Besar Om Satya71 Bab 71 Ke Hotel72 Bab 72 Pada Akhirnya