icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
DIARY_LIANA

DIARY_LIANA

Penulis: Sabillah675
icon

Bab 1 JANGAN PAKSA AKU UNTUK MENIKAH

Jumlah Kata:1605    |    Dirilis Pada: 24/01/2022

ada mami, kalau Liana tidak ingin

rian kamu seperti ini?" Tanya ibu Fitri seraya m

k tidak pernah membahas masalah seperti ini lagi dengan Liana. Sudah dulu ya

g pergi ke kamar mandi seperti biasa. Melainkan duduk d

erti ini, membuatku terdiam d

ngga meninggalkan bekas goresan merah samar di pipinya. Liana berdiri. Tanpa menatap lagi pada benda yang

ya, hanya dengan bersimpuh di hamparan sajadah hati Liana akan menjadi

Rabb

daya

n papi bahwa aku belum bisa menerima kejadian yang menimpa dir

Rab

ntar saja, agar aku bisa

. Namun apalah daya diriku, sebagai manusia hanya b

saja ya

ap sa

pan ya Rabb, dia pergi dari hidupku. Sampai kapan ya Ra

. Namun, aku akan sabar untuk menantinya. Amiin" Liana menutup doa dengan senyuman manis, menghapus air mata yang jatuh saat do'a, k

a membuka diary, Mengambil pena kemudian menuliskan s

vembe

dia

riku. Hari-hari yang sama dengan kejadian yang sa

rtanya dengan persoalan seperti biasa. Ya, apalagi kalau bukan bertanya tentang *KAPAN DIRIKU AKAN MENIKAH?* Aku merasa bahwa yang ada d

iana mengingat masa lalunya) ah sudah lah diar

n. Sesampainya di ruang makan Liana melihat mami dan

ntuk makan malam" ucap ibu Fitri s

pula mami salah, kenapa masak terlalu harum sangat, hingga membu

ja" jawab ibu Fit

di depan kemudian duduk dan b

ami ambil kan" tawar ibu Fi

ri" jawab Liana seraya mengambil piri

kamu hari ini?"

aku terlalu banyak tugas dan pertemuan, hingga membua

kus saja dulu kepada kuliah. Nanti selesai kuliah kamu juga bakal

n semua yang aku beli itu pakai uangku sendiri, aku juga ingin merasakan kerja sama oran

mami dan papi bahagia. Kalau di kasih tahu dia selalu patuh. tidak seperti kam

mami sebenarnya aku itu di anggap apa sih?. Apa yang ada di pikiran mami hanya ada keburukan aku saja. Apa tidak pernah k

a? Mami belum selesai

uk mau tidur

iana" tegur ibu Fitri dengan

adalah apa?" j

h melamun begitu, mami lagi bica

apa kok. Cuman lagi memikirkan tugas

a dia dengan sang kakak, ingin rasanya hati ini mengatakan semua rasa kesal yang dia pendam selama in

, berjalan ke wastafel, menaruh

an malammu? Tanya ibu Fitri yang h

isa banyak. Namun rasa selera makan itu sudah hilang

rahat ... Aku duluan ya mam. Good Night" uca

ibu Fitri yang juga meny

na terpandang oleh sebuah ruangan yang mengingatkan di

pintu it

k begitu gelap, sepi, sunyi, membuat bulu kuduk Liana merindi

ayi berbalut kan kain merah muda dengan mainan yang ada di atasnya. Membua

rasa yang begitu sakit, yang baru-baru saja di alami olehnya, kini

ya hatimu. Biarkan lah hari dan waktu yang akan mengobati ini semua, sabarlah Liana ... akan ada saat dimana pelangi menampakkan wuju

m bisa melupakan nasib malang yang menimpa kehidupa

k, kemudian mematikan lampu dan s

ana duduk di kursi tempat dimana

teringat akan masa lalu yang dulu perna

sel yang tiba-tiba berdering, melihat nama yang terpapar di po

: "assalamuala

'alaikum sa

: "gimana kaba

dalam keadaan baik-baik saj

a baik kok Lin. oh ya, Lin besok setel

. Ada sih, mem

erpustakaan yang baru saja buka di pinggiran

aja sih ... Tapi

sepulang dari kam

ya sudah besok aku tu

ah malam juga aku tidur ya, kamu juga la

siap k

ak, dan kemudian mengakhi

enyikat gigi dan mengganti pa

s kasur yang empuk, tak lupa ia menga

ain

.........

n?" Tanya Odi, kakak Liana yang sed

k kita pulang ke M

sama mami dan adikku Liana" ujar

Odi sebelum kita ke bandara, nanti kita singgah ke toko yang baru

e p

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka