DIARY_LIANA
l yang paling aku takuti dalam hidup ini . entah bagaimana jadinya, jika Rahasia yang s
apa benar ... lelaki yang aku lihat tadi adalah Reza? Dan mengapa dia bisa bersam
erlahan. Kemudian menarik nafas melalui h
na percayalah dia bukan Reza"
gan badan kekar dan besar berdiri mematung dengan
rinya. Wajahnya yang tampan membuat aku takjub ketika memandangnya. Namun, terbesit rasa tanda tanya di dalam benakku
" tanya pak Rudhi
nali kakak saya?" aku melihat ada raut wajah kekesalan di w
wanita seperti itu" pak Rudhi menjawab dengan nada sedikit kesal. Kemudian berpaling dar
belumnya dia pernah mengenali kak Odi? Atau, apakah sebelumnya... mereka mempunyai hubungan?" Berbagai p
rusku lakukan adalah
jauh dari tempatku berdiri. Langkahnya yang panjang serta ja
begitu deras mengalir dari hidung ini. Aku yang tidak mampu untuk melanjutkan langkahku akhirnya terjatuh, tubuhku terkapar di atas tanah. Bibirku yang hanya bisa mengucapkan kata "TOLONG". dengan lemahnya aku terus
a, Tapi ... aku masih bisa merasakan suara gad
an
sebuah kenyataan? Oh, sungguh ti
an
sahabatku harus bersedih hati hanya karena menangisi keper
h bisa merasakan kasur empuk yang melapisi badan ini. Tetapi, s
i Ru
annya?" Rudhi sungguh panik melihat Li
darah yang keluar dari hidungnya. Dan saat ini kami sedang
dokter sekarang lagi membutu
kan golongan darah O pak, kare
a sebanyak yang dokter mau, asalkan Liana bisa selamat dari ma
n darah bapaknya. Oh ya suster, bawa bapak ini ke ruangan saya ya, biar saya periksa keseh
k do
gan saya" ujar sust
ti suster dan dok
eluarga
ampai di rumah seger
k ketemu dengan mami aku?" T
sama teman-teman kantorku untuk ke temuan sore in
jalan ya" Odi memberika
dengar pecahan gelas jatuh dengan suara teriakan dari dalam rumah. Sontak mobil yang di kendarai sang keka
is ketika melihat ibu Fitri yang terkapa
lihat ibu Fitri terkapar dengan tubuh memelas sambil berderai kan air
a-tiba pacar Liana masuk ke dalam
ga tida
nya?" Odi yang begitu pani
na masuk Rumah sakit dan sekarang dalam keadaan kritis. Dokter juga membut
kamu nak. Gimana dia?" Ujar ib
nik dulu ya, biar Odi yang urus"
usulkan buat pergi ke rumah sakit deng
ah mau membantu aku dan keluarga"
adalah keluarga aku. Dan adik kamu juga adik aku. D
gguh aku benar-benar mencintaimu. Dan aku tidak salah dalam mem
ina dan
yang begitu panik, ketika melihat wanita yan
embaik. Setelah dia mendapatkan t
a yang telah mendonorkan dar
beliau mengatakan bahwa beliau
eh saya bertemu de
kemudian menunjukkan ruangan Rudhi yang te
pada seorang pria yang begitu baik karena telah mendonorkan darahnya un
yang di maksud dokter tadi? Lantas ... mengapa dia mengaku menjadi calon suami Liana?" Husain yang begitu sakit hati ketika melihat lelaki yang mendonorkan darah ke
an pasrahnya. Tiba-tiba Din
ana? Bagaimana
g mau menransfusi darahnya untuk Liana dan itu gratis, dia tid
di dunia ini. Oh ya, kamu kenal tidak, siap
en
apa
on suaminya Liana. Kenapa sih, kenapa harus dia yang mendonorkan darahnya buat Liana? Kenapa bukan aku saja? Golongan darah aku
dengan pak Rudhi? Tidak mungkin hanya karena masalah sepele seperti ini, dia marah-marah tidak jelas seperti ini? Apa jangan-jangan? HU
melamun seperti
. tidak ad