icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Berkalung Noda

Bab 10 Malam Pertama

Jumlah Kata:1203    |    Dirilis Pada: 27/01/2022

a yang sudah resmi menjadi istriku itu tampak sangat lelah. Bagaimana tidak? Hampir seribu tamu undangan meminta foto bersama

asti berapa nominal yang harus dikeluarkan papah. Aku hanya mengeluarkan untuk mahar saja. Selebihnya papah yang bersedia menanggung biaya, yakni biaya rental

mamah sepertinya sangat bahagia setelah kami resmi menikah. Aku tak b

u ingat, Nak. Jangan sampai membuat Andin menangis, dia adalah mutiara bagi Papah. K

u tandanya aku akan hidup dalam kungkungan, selain itu mungkin juga rumah tanggaku

idak akan menyakiti Andin, d

kan mantu sepertimu. Duh, Papah jadi

ntu kita masih capek begitu. Masa suda

utarakan keingin

k tahu pengantin baru saja. Pasti me

n rumah tingkat dua. Supir pribadi papah langsung menekan klakson mobil. Tidak lama setelahnya pak satpam segera membukakan pagar. Mobil kembali mela

gendong saja,"

u lelah," ucapku segera membuka pi

pacaran dengan Andin, aku tidak pernah masuk ke kamarnya. Kata orang, kebanyakan pacaran anak Jakarta itu sering 'over'. Over dalam artian tanda kutip untuk makna gratis. Ah, itu semua tergantung perga

las senyuman Mamah, walaupun sedang menggendong Andin. Walaupun tubuh

a,

in juga. Sesekali tatapan ini beralih pada wajah Andin. Wajah putih nan mulus itu, semakin cantik tanpa lapisan make up. Aku lebih suka melihat wajah Andin t

," ucapnya manja

sekal Andin di ranjang. Dia langsung memeluk leherku dengan erat, sehingga membuatku terpa

i langsung suka. Sering nanya-nanya ke papa

n tahu aku cuma karya

a lihat postur tubuh Abang." Jari An

" tanyaku menahan

alu menolak. Sekarang aku bisa bebas me

up." Dilepaskan tangan Andin dari kemej

uga, walaupun tatapannya sangat berbeda dari tatapan Kusuma. Jika Kusuma menatapku dengan tatapan ci

au nanya-nany

De

u yang selama ini aku tutupi. Sebisa mungkin aku mencoba untuk menutupi kegugupan i

aku meraih tangan Andin, k

k tahu deh Abang mau jaw

bang jawab. Kalau nggak t

adi dia buka, kini kembali menjadi mainan tangannya. Andin membuka kancing

setelah kemejaku berhasil terbuka. Sekarang, t

" jawabk

a?" Andin langsung cemberut, s

Separuh kebohongan aku lontarkan. Aku memang tidak pernah cerit

Bang." Andin kem

erti itu sih, Dek

pa-apa s

i dulu ya," ucapku mengelak

irnya. Aku hanya tersenyum, kemudian cepat-cepat berlalu dari hadapan

juntaikan kedua kakinya yang putih dan mulus. Senyuman nakalnya merekah seakan mengundang hasrat

menggigit bibir bawahnya, lalu beranjak menghampiriku. Dia langsung m

yang mengandung syahwat. Mata Andin mulai sedikit sayu, sepertinya dia ingin agar aku yang memulainya.

man hangatnya sudah menempel di kulit dadaku. Rasa geli muncul setiap Andin mengecup kilat dadaku. Kam

gak ingin mela

m per

nyentuh lilitan handuk di pinggangku. Secepat mungkin aku tangka

an ..

ang? Abang

Haruskah aku menjelaskan b

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka