icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Berkalung Noda

Bab 9 Masih Cinta

Jumlah Kata:1473    |    Dirilis Pada: 27/01/2022

a menyusulku, sehingga

lekat. Apakah dia menginginkan cintaku lagi? Sete

ang. Bukan pertanyaan. Apak

na mungkin aku bisa mencintai du

tanggamu tidak bahagia 'kan?” Suara Kusuma mulai terdengar nyar

sendiri? Bukankah kamu sud

pku tajam. Aku menjadi gentar dia tatap seperti itu. Kusuma

Bang. Apakah di sana ka

Jika pertanyaanku

ritaan yang dia tanggung? Aku masih mematung, hanya manik mata ini yang terus bergerak memantau

Kusuma berlutut di bawah kakik

Aku menjadi khawat

long aku,” keluh Kusu

etika aku menyentuh pinggang Kusuma, serta mengalungkan sebelah tangannya di bahuku. Perasaan itu berusah

i tunggu. Tangannya masih menempel erat di dadanya. Apakah Kusuma ada penyakit jantung? Sekian tahun aku dekat dengan

ku hendak pamit, tetapi K

ku,” ucapnya lirih. Lalu, Kusuma me

membuka pintu. Sedetik kemudian, aku kemudian mengemba

pulang dulu,” uca

ang? Tolong bantu aku ke dal

ngikuti kemauan Kusuma. Aku takut sesu

ng aneh-aneh. Walaupun dulu kita pernah melakukan

dalam. Melewati ruangan praktek menuju pintu pembatas ruangan. Aku membuka pintu pe

Kusuma. Entah kenapa perasaanku menjadi beda, seakan ada kete

perlahan menuju ranjangnya. Aku hanya

aku pamit

nyaanku, tetapi aku tahu bahwa kamu mas

r meninggalkan dirinya. Tidak lupa aku menutup pintunya dengan rapat.

man berada di dekat Kusuma, bahkan membuatku tak sadar dengan keadaan sekitar. Aku tatap langit malam yang semakin pekat,

ng aku pesan tadi. Aku bentangkan nasi yang dibungkus dengan kertas nasi, lalu mulai menikmati setiap suapan demi suapan. Selama menyantap nasi,

uma. Timbul keinginan untuk mencari kebenarannya. Aku segera

ertuju pada sesuatu yang ada di balik bantal Andin. Sangat pelan aku menaiki ranjang, kemudian meraba bawah b

ja aku tidak bisa memeriksanya. Huft! Aku mengembuskan napas, semua yang aku lakukan sia-sia saja. Aku kembalikan ponsel Andin ke

rngiang-ngiang. Apakah rumah tanggaku tidak bahagia? Mata ini aku pejamkan perlahan,berusaha mengingat kembali setiap kejadian selama dua

*

ku sebagai pemuda rantau. Di momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh kebanyakan orang. Di m

menyedihkan karena keluargaku tak datang. Aku hanya punya ibu yang masih bertahan hi

, senyuman hangat terpancar indah di wajahnya. Sebentar lagi aku akan memanggilnya ‘Papah', s

. Kamu sudah siap?” Pak

a rasa cinta ini berlabuh pada Andin. Akan tetapi, aku berpikir bahwa sete

amun, setelah dua tahun menjalin kedekatan dengannya, belum cukup untuk menyingkirkan bayangan Kusum

Harudi mengajakku untuk segera keluar. Seola

lagi saya menyusul,

Harudi memang orang kaya, selain punya bengkel dia juga punya bisnis lain. Oleh sebab itulah, beliau tidak segan-segan mengeluarkan uang banyak untuk acara hari ini. Seben

ku melangkah menuju ke tempat yang sudah disediakan, beberapa mata tertuju padaku. Ten

cantik dan menggoda. Kebaya pengantin yang dia kenakan menampakkan lekuk tubuhnya, bahkan kebaya itu memiliki belahan dada yang s

taksir berusia kepala tiga itu, mulai membuka acara dengan sangat lancar. Suara riuh dari para tamu se

pannya sudah duduk wali hakim dan dua orang saksi. Aku melangkah ke sana dengan sedikit gugu

hari yang lalu ia juga sudah menjelaskan. Setelah penjelasannya berakhir pe

t, dengan putri saya Andin Puspitasari binti Harudi Jaya dengan m

binti Harudi Wijaya, dengan maskawin tersebut, tunai!"

ana par

ah

dulill

k Harudi. Setelah ijab kabul sah diucapkan, barulah ditutup dengan doa. Usa

menjadi raja .... Sayang beribu sayang, yan

-----

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka