icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SISI GELAP

Bab 5 Bullying

Jumlah Kata:1631    |    Dirilis Pada: 24/01/2022

pa?" ta

yang membuatnya seperti seorang putri. Rambutnya di urai panjang dan terlihat senyuma

ang punya t

ingung dengan pertanyaan diriku, "Ini b

bordil, tapi siapa

empuan yang sama, namun rambutnya sebahu. Ia juga sama cantiknya, "

engan kelakuan mereka berdua, "Aku tahu

satunya mendekat kepadaku, ia mendorong tubuhku ke dinding sehingga, aku bisa merasakan bahwa ia mencoba untuk merisak diriku, "J

annya begitu saja, Gia

ia memperhatikan diriku dengan seksam

nnya yang muncul dari tiap kamar. Sekali lagi ia mendekatkan tubuhnya kepada diriku, i

lebih baik kau jawab pertanyaanku,"

a-bata. Gia yang mendengar jawaban 'menumpang tinggal' akhirnya m

salivanya, "Hei, kalau kau masih ingin hidup, turuti perkataanku. Jauhi Fabian!" sahutnya marah. Matanya terbelalak marah seakan dirinya ratu di tempat terseb

engan diriku membantuku untuk berdi

-apa, terima ka

u atau ba

antik lalu mengapa mereka mau bekerja di rum

senyum kepadaku, "Ak

ansha,"

ia perkatakan adalah hukum di sini," katanya y

u bekerja di tempat si

ayahku, untuk mem

dirinya menceritakan tentang dua wanita tersebut yang baru saja merisak diriku, "Semu

n bahwa aku akan melayani dirinya namun ent

bertanya. Kau ada hubu

e Alma padahal aku tidak membunuhnya," aku terisak mengingat kejadian kemarin kepad

La

Dan, tiba-tiba saja Fab

u bertemu dengan

orang yang mengejek diriku 'anak se

tnya. "Tapi, ingat lebih baik kau menghindari Gia d

ua anak yang merisak diriku adalah Gia dan

an berakibat buruk," katany

lihat diriku masuk ke dalam ruangan tidak mungk

i saja sudah di r

," aku berusaha untuk berfikir, "D

a diriku. Aku menganggukan kepala, ia pergi meninggalkan diriku yang masih du

mengusiknya sekali lagi Gia mengancam supaya aku tidak menemui Fabian jika aku tidak ma

ngkan tangannya terus mengambil makanan

kepadamu, kita sam

au itu kei

siapa pemilik tempat tersebut. Hingga akhirnya aku menemukan siapa pemilik tempat tersebut Bu Clara

dil tersebut, aku melihat rumah bergaya klasik tersebut dan mengetuknya. Dari dalam aku m

ik, ialah sang pemilik rumah bordil tersebut. Ia melihat

oleh 'kah aku m

n saja,"

n sudah tahu apa yang di lakukan oleh Gia dan Rhonda. Ia menyulut rokoknya, bau asap mengepul. Aku yang

akan tinggal di rumahmu," ka

!? Tinggal d

Ya

tak

aku laporkan kejadian bullying t

rusaha menahan diriku, "Oke. Asal kau harus

aku akan melayani Fabian," k

ergi!" Clara mengusir diriku,

diriku dengan tatapan marah. Ia menjambak rambutku, aku berusaha melawannya t

Fabian datang dan menengahi antara aku dengan dirinya, "Sudah aku bilang,

tanganku untuk masuk ke dalam rumah bordil. Aku merasak

skan tangannya, aku melihat pergelangan tanganku yang m

au benar tidak kena

u tidak

sudah

tetap harus menghentikan para perisak tersebut, "Kenapa k

isakku,"

alu

tahu bahwa aku mengadukan kepada Bu Clara. Dia m

n Rhonda tidak akan bisa merisak diriku. Fabian yang tidak ingin aku terluka, ia melih

uruh darahku berdesir di sekujur tubuhku. Ia memeluk sangat erat, hingga aku menciu

gil Gia. Rhonda menyeretnya untuk melihat aksi yang dilakukan oleh Fabian kepada Vansha. Gia yang

ng mau d

tahu nanti,

yang tak suka dengan pemandangan tersebut menghambur masuk ke dalam, "Fabian!" teriaknya. Fab

napa kau

depan Fabian. Gia sekali lagi melakukan perbuatan bully kepada Vansha. Ia

nnya meluap seperti akan mel

ka di teriaki memba

harap kau bisa mend

yang akan kena amuk oleh Fabian dan ternyata benar saja. Gia yang kena amuk oleh Fabian. Fabian memaki Gia dan m

jadi, tidak ada yang boleh m

u gi

k gila, aku waras maka aku berhak untuk melindungi dirimu," ucapnya lirih, Bibirnya berget

atanya sembari me

abian memadu kasih. Fabian bermain dengan lembut dan malam itu juga aku melepas keperawanan

pernah memaksa aku untuk membersihkan bajunya, hingga suatu hari aku sangat kesal dengan perbuatannya, "Hei, kalau mau

kukan pekerjaanya, "Sialan," kesal Gia. Gia mau tidak mau menyelesaika

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka