Hakikat Cinta
n yang membuat pemuda itu ber
rebut untuk jabat tangan sama aku." Alan bertanya dengan
arga yang keindahannya tidak boleh disentuh sembarangan." Lagi-lagi
sifnya kau s
nya yang paling berharga." Latifah serasa
mikatnya. Tapi, apakah ini hanya sebatas kagum atau lebih? Yang jela
erlianmu itu!" ucap Alan spontan dengan p
annya. Jika tidak memungkinkan untuk diterima, kau antarkan dia ke sekolah lain yan
sibuk, aku bisa sendiri." Gadis unik i
i pula Mas juga tak tega kamu apa-apa sendiri. Dan disini, cuma Alan yang bisa Mas percayai. Tolong kerjasamanya, agar Mas tenang." Panjang lebar
al itu sama sekali. Sungguh ceroboh! Semakin bertambah parah karena dirinya belum hafal jalanan meski hanya untuk sekedar pulang. Benar- benar bagai anak
seperti mendapat restu dari semesta. Senyumannya bahkan terus terkembang bagai tebar pesona yang membuat siswi lainnya menatapnya penuh
siswa berseragam putih abu-abu di depann
oleng?" Alif meraih bungkusan makanan yang dita
r sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal da
*
rja lebih awal. Ketukan pelan di pintu kamarnya tak m
gkin. Alif yang masih sibuk dengan barang-barangnya hanya membalas dengan gumaman, membuat si adik member
kemeja sang kakak
netra si adek yang m
u survey lapangan pr
i luar batas kesadarannya yang membua
Latifah meninggikan suaranya yan
ang terkesan aneh membu
tu bangkit dari duduknya dan berkacak pinggang. Netranya m
hadapan Latifah. Diraihnya sebelah
s menginap, Fah ... hanya saja mungkin Mas bakal pulang laru
i Tifah, kan? Tifah tidak perlu sam
ua tangannya dan mulai menggoyang-goyangnya dengan manja. Berharap
n dengan berkas-berkas laporan. Juga masih harus bolak
urutkan binar cer
erja apa?" Wajah Latifah yang memberengut ditamb
Dek?" Latifah men
tak-hentakkan kakinya. Bibirnya mengerucut dengan tangan yang terkepal gemas. Kalau saja kakaknya itu berukuran kecil,
nam tahun itu menyambut sang tamu dengan begitu ramahnya. Latifah terdiam mendengarkan suara yang terasa familiar itu dengan
emangat menyapa Latifah yang baru
nama panggilannya dengan tan
uka memanggi
menarik dan menunjukkan kalung
ngah. Mendapat salam setengah bukankah sama saja
mpan itu yang ternyata berbeda ke
ndangi Alan yang tampak salah tingkah karena dipanda
unjuk santun pak Ma'ruf ya
tanya berulang kali sambil menunjuk pemuda
Bapak." Pak Ma'ruf m
akjub, atau bagaimana. Yang pasti, tak pernah terpikirkan olehnya jika ternyata
imana
buat gadis remaja itu tersenyum sambil mengelus tengkuknya. Jadi salah tingkah sendiri, kan? Memang benar di
..." jerit hati latifah yang kini t
mbung