Hakikat Cinta
erjalan menghampiri Alif yang tengah bersantai sambil menikmati makana
tunjuknya helm mengkilap Latifah yang tampak men
ikmati makanannya yang langsung direbut siswa berpakaian putih abu-abu itu.
erut menatap siswa yang dipanggil 'Lan'
sempat makan. Beliin maka
eberapa lembar uang dan m
an apa mau beli kantinnya?" Siswa putih abu-
ngah." Wajah Alif yang mengkerut berubah berbinar dan lang
duk di situ dulu!" Alif berseru sambil terus menjauh, meninggalkan
batang hidungnya. Gadis itu mendudukan dirinya asal sambil menghentakkan kakinya kesal. Kerumunan siswi genit di sampingnya membu
ah menggantung dengan mata membulat dan bibir
bibir Latifah. Suara cekikikan terdengar dari
as-mu sudah balik." Latifah kembali melongo me
." Tanpa permisi pemuda itu menyeret lengan Lat
a menelisik tiap inci tubuh pemuda jahil yang merebut helmnya tersebut. Asing! Cuma satu kata itu yang cocok untuk menggambarkan sosok di hadapannya itu. Tanp
itu tersenyum manis sambil mengerling genit
nan siswa-siswi yang bergerombol tak jauh dari tempatnya. Memang tak ada yang menarik
ukkan diri di samping Latifah. Baru kali ini pesonanya ditolak seorang gadis. Biasanya kaum hawa-lah yang kegeni
erapa menit telah berlalu. Hanya suara
itu mencoba mengikis kes
yang masih sibuk mengagumi taman pemisah aula dengan r
, nama lengkap
u kali ini dia mati-matian mencari tahu nama seseorang. Karena biasanya
da itu menyebutkan namanya s
ndengaran Latifah yang sontak membuatnya menatap
encari pembenaran pada net
ifah yang semakin bersemu merah. Tangannya pun
u asing. Apa kau bukan
ogja. Aku ikut eya
ayah
i Ro
edang memb
gada-ada. Alan yang mulai jengah karena uluran tangannya tak segera ber
?" Sang lawan bicara hanya menggeleng pel
tak kau sambut!" Alan berbicara dengan tampang yang semakin memelas, s
a sambil mengatupkan kedua tangannya di depan dada t
karena uluran tangannya tak bersambut itu pun berusaha menarik lengan Latifah a
!" Latifah meninggikan suaranya sambil
balas dengan tak kalah tinggi
u adatnya masing-masing lawan, ya begitulah jadinya. Ked
sanan Alan, agar segera bisa memisahkan keduanya. Ditahannya bahu Latifah yang terus memberontak sambil me
membuka mata. Bibirnya mulai mengerucut, menatap sengit wajah Alan yang sera
eng menggoda Latifah meski
ggi membuat sang kakak beristighfar sambil mengelu
tap bergantian kedua siswa beda seragam di h
sudah bikin heboh." Tak ada
melepas paksa helm dari kepala Alan yang membuat pemuda itu m
" Gadis remaja itu masih cemberut enggan menatap Alan yang
. Bukan muhrim
mbung