icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Terhalang Restu Abi

Bab 5 Bertemu Kembali

Jumlah Kata:1504    |    Dirilis Pada: 17/01/2022

Bug

ggal di desa tempat tinggal Aisyah itu, langsung terbangun dari tidur lelap mereka,

siap sedari tadi. Mereka berdua sekarang tengah berada di meja mak

an Ais," perintah Abi Rasyid, dan m

engos pergi ke kamar putri satu-satunya. Sesampainya di depan kamar,

i meja makan." Sambil mengetuk pintu Umi Rohana

erbangun dari tidurnya. Dia yang masih menggunakan alat sholat lengkap itu, mulai memb

nyawa Aisyah langsung terkumpul kembali, dan dengan secepat kilat gadis i

buru-buru nya turun, Aisyah melupakan tasbih merah yang tadi dia letakkan di pangkuannya. Tasbih merah it

membuat Aisyah yang berada di dalam sana langsung

mi dan Abi tunggu saja di meja makan!" teriak Aisyah d

u lama." Umi Rohana melangkah pergi menjauh dari p

arah," gumam Aisyah dengan bergerak kesana-kemari seperti orang keb

ita itu tidak menyadari kalau saat ini mat

nduk hormat, dan gadis itu melangkah k

amu terlalu pulas tidurnya say

g Abi Rasyid menghilang seketika saat meli

perkataannya itu tepat sasaran, "katakan kenapa ka

i gadis itu tengah merutuki kebodohannya

angis?" tanya ulang Umi Rohana, dan

a mulai bergerak menautkan jari telunjuknya

ja-

Abi dengan tangan terangkat ke udara, da

ur Aisyah, dan membuat Abi Rasyid membulatkan mata terkejut, "demi Allah Ais tidak tau.

rang ajar itu, b

bi. Tapi

t kita santap sahur dulu sebelum imsak," potong

in itu. Mereka bertiga mulai menyantap sahur tanpa percakapan atau s

*

luarga Rasy

san cahaya dari pusat tata Surya. Terlihat di halaman rumah Abi Rasyid sudah ra

r sendirian!" teriak Abi Rasyid memanggi

di pasar. Mereka menjual aneka bahan untuk memasak seper

ke depan!" jawab Aisyah denga

i Rasyid langsung terdiam. Pria paruh baya itu

jang dipadukan kemeja pink di dalamnya, serta celana kain panjang berwarna senada dengan

epat naik. Abi akan mengantarmu bekerja, dan baru setelah itu Abi ke pasar, untuk me

ja di salah satu kantor terbesar yang ada di Jak

*

luarga Rizw

an sangat luas, dan ada beberapa orang pria berbadan te

a baju, membuat pahatan di tubuhnya terlihat jelas. Pria itu adalah Malik Putra Narendra. Dengan mata

ia punya. Sesampainya di lantai satu, dia melangkah menuju dapur, "Sela

sarapan tinggal 9 menit lagi?" gumam Malik kebi

at tidak ada satupun makanan yang tersedia di sana. Lag

ya?" gumam Malik saat hendak

lantai dua langsung melangkah ke dapur sa

asnya dikunci? Apa in

Malik berekspresi tak mengerti, "Apa kau ti

intu kulkas, "lalu apa urusannya dengan Malik?" lanjutnya, dan membuat Rizwan in

pagi-pagi sud

ng senyum, "sudahlah- Papa mau berangkat ke kantor dulu, dan kau cepatlah. Hari ini, hari

karena terlambat," titah Hayati, tapi Malik malah berger

dan manis. Tolong bu

at bau Rendra," potong Hayat,i dan langsung mele

a," gumam Malik, dan memilih kembali kedal

*

staf keuan

ya di lantai 5 dimana para staf keuangan bekerja. Nampak jelas raut serius Aisyah yang

n saat suara cempreng seorang wa

membuat Aisyah menutu

g, lesung pipi, mata sedikit sipit, dan bibir tipis

ah, dan langsung mendapatkan cengengesan dari

Aisyah langsung menggelengkan kepala, "ayolah, aku b

tidak p

i pagi. Jadi ayok." Layla menarik paksa lengan mungil

noleh ke kanan, dan kiri memastikan tidak ada yang melihatnya. Pasalnya di perusahaan itu, kalau sudah me

kita masuk," ajak Layla kala melihat raut

dapur, dan mereka berdua langsung

tu

a.

ga

dan Aisyah diikuti teriakan suara

kejut tadi dan sapaan itu l

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka